SOLOPOS.COM - Ilustrasi perumahan (Rachman/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SOLO — Rumah tipe 36 termasuk hunian sederhana karena dirancang efektif dan tepat guna agar harganya terjangkau. Harga rumah tipe 36 di kawasan kota satelit Solo ada yang menembus Rp800 juta.

Kawasan daerah penyangga atau kota satelit Solo seperti Kecamatan Kartasura, Baki, Grogol, dan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, atau Kecamatan Colomadu dan Gondangrejo, di Kabupaten Karanganyar jadi pilihan untuk mencari rumah karena akses dengan Kota Solo cukup dekat dan harga rumah lebih rendah dibandingkan di dalam kota.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Lantas berapa harga rumah di kawasan kota satelit? Solopos.com melakukan penelusuran harga rumah di kawasan ini di laman khusus properti rumah123.com, Sabtu (28/5/2022).

Redaksi Solopos.com melakukan penyaringan atau filtering wilayah (sesuai nama kecamatan) dan penyaringan luas bangunan 36 meter persegi. Luas bangunan 36 meter persegi atau rumah tipe 36 dipilih karena rumah tipe ini banyak diminati.

Dari penelusuran untuk wilayah Kartasura, Sukoharjo ada rumah tipe 36 yang dijual dengan harga Rp800 juta. Rumah ini ada di Desa Singopuran. Disebutkan rumah ini memiliki luas tanah 94 meter persegi, memiliki dua kamar tidur, satu kamar mandi, dan bisa menampung/carport dua mobil.

Rumah tipe 36 di Singopuran dengan harga Rp800 juta itu menjadi yang tertinggi bila dibandingkan rumah lain di wilayah kota satelit Solo.

Baca Juga: Kenapa Perumahan di Kartasura Sukoharjo Laku Keras?

Di Kartasura, rata-rata rumah tipe 36 ditawarkan di rentang Rp200 juta sampai Rp300 juta. Seperti di Desa Ngemplak atau Gumpang. Rumah tipe 36 yang ditawarkan di kisaran harga itu memiliki luas tanah 60-70 meter persegi.

Penelusuran berikutnya di Colomadu. Terdapat rumah tipe 36 yang ditawarkan dengan harga Rp500 juta. Rumah ini memiliki luas tanah 100 meter persegi. Rata-rata rumah tipe 36 yang dijual di kawasan ini ada di kisaran Rp325 juta-Rp400 juta di wilayah Gedongan. Rumah tipe 36 itu memiliki luas tanah 70 meter persegi.

Harga rumah tipe 36 di kota satelit Solo yang ditelusuri berikutnya adalah di kawasan Baki, Sukoharjo. Di kawasan ini ada rumah tipe 36 dengan luas tanah 72 meter persegi yang ditawarkan dengan harga Rp395 juta. Sedangkan yang paling murah adalah Rp245 juta dengan luas tanah 65 meter persegi.

Di kawasan Grogol, Sukoharjo, tidak terlalu banyak rumah tipe 36 yang ditawarkan di situs properti itu. Ada rumah tipe 36 yang ditawarkan dengan luas tanah 65 meter persegi seharga Rp335 juta.

Berikutnya di Kecamatan Mojolaban, rumah tipe 36 memiliki rentang harga Rp235 juta-Rp300 jutaan. Rumah tipe 36 yang ditawarkan memiliki luas tanah 60-70 meter persegi.

Baca Juga: Harga Rumah Tipe 36 & 45 di Kota Satelit Solo, di Bawah Rp200 Juta Ada?



Variasi harga rumah tipe 36 di kota satelit Solo terlihat jelas di Gondangrejo. Di kecamatan ini, rumah tipe 36 ditawarkan dari Rp190 jutaan hingga ada yang mencapai Rp390 juta. Sedangkan di Ngemplak, Boyolali, ada di kisaran Rp250 jutaan sampai Rp300 jutaan.

Di Jaten, Karanganyar ada rumah tipe 36 yang ditawarkan Rp165 juta dengan luas tanah 71 meter persegi. Rumah tipe 36 di kawasan Papahan rata-rata ditawarkan Rp210 juta sampai Rp300 juta.

Selaras Tingkat Kepadatan Penduduk

Bila dilihat, harga rumah tipe 36 di kota satelit Solo ini sangat beragam. Kawasan Kartasura dan Colomadu berada di rentang harga yang cukup tinggi. Berikutnya ada di Baki dan Grogol, Sukoharjo. Setelah itu ada di Ngemplak, Mojolaban, Gondangrejo, dan Jaten.

Variasi harga rumah tipe 36 di tiap kecamatan itu ternyata selaras dengan tingkat kepadatan penduduk. Di antara 8 daerah penyangga Kota Solo, tingkat kepadatan penduduk yang paling tinggi adalah Kartasura disusul Colomadu baru kemudian Grogol dan Baki.

Baca Juga: Daftar Kota Satelit di Solo, Mana yang Paling Padat?

Tingkat kepadatan penduduk di Kartasura sudah mencapai 6.007 jiwa per km persegi. Sedangkan Colomadu memiliki tingkat kepadatan penduduk 4.818 jiwa per km persegi. Sedangkan Grogol dan Baki tingkat kepadannya adalah 4.252 jiwa per km persegi dan 3.498 jiwa per km persegi.

Rumah tipe 36 di kawasan kota satelit Solo memiliki harga yang beragam sehingga saat memilih rumah dan lokasi yang tepat tentu harus disesuaikan dengan budget dan kebutuhan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

2 Anak Hilang Tenggelam di Sungai Ciliwung

2 Anak Hilang Tenggelam di Sungai Ciliwung
author
Newswire , 
Chelin Indra Sushmita Selasa, 30 April 2024 - 16:46 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi Hanyut dan tenggelam (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SOLO — Dua orang laki-laki dilaporkan hilang tenggelam di Sungai Ciliwung, Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Sampai saat ini tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap dua korban yang tenggelam di Sungai Ciliwung, Kecamatan Tanah Abang, terebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tim ini terdiri dari puluhan personel dari Basarnas Jakarta, Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Satpol PP DKI Jakarta, Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Pusat, Randu Jajar dan masyarakat.

“Kami kerahkan personel rescue Basarnas Jakarta menuju lokasi kejadian untuk melakukan pencarian terhadap kedua korban,” kata Kepala Basarnas Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR, Desiana Kartika Bahari melalui keterangannya di Jakarta sebagaimana dilansir Antara.

Koran Solopos

Kartika mengatakan kedua korban ini, yakni Muhammad Arfan Subandi, 5, dan Arif Mujahidin, 19. Kejadian bermula saat Arfan bercanda bersama temannya di pinggir Sungai Ciliwung namun tiba-tiba dia terjatuh dan terbawa arus.

Mengetahui itu, Arif berusaha untuk menolong korban pertama namun dirinya justru ikut tenggelam dan terbawa arus.

Tim pencari terbagi dua untuk melakukan pencarian di dua area. Tim pertama melakukan penyisiran menggunakan perahu karet di sepanjang aliran Sungai Ciliwung hingga radius 2,5 km dari lokasi kejadian.

Emagazine Solopos

Sementara tim kedua melakukan penyisiran melalui jalur darat secara visual di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung hingga radius lima kilometer (km) dari lokasi kejadian.

Ini bukan kali pertama orang tenggelam di Sungai Ciliwung. Tahun lalu seorang bocah berusia 12 tahun asal Kelurahan Batu Ampar, Kramat Jati, diketahui hanyut Sungai Ciliwung pada Agustus 2023.

Setelah petugas melakukan pencarian, korban ditemukan namun dalam kondisi tak bernyawa.

Interaktif Solopos

Pada kasus lainnya, ???????ada Januari lalu, seorang anak lelaki terpeleset ke Sungai Ciliwung saat mencari ikan bersama temannya. Dia kemudian ditemukan, juga dalam kondisi meninggal dunia.

 



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Waduh! Dieng Culture Festival 2024 Terancam Mundur, Ini Penyebabnya

Waduh! Dieng Culture Festival 2024 Terancam Mundur, Ini Penyebabnya
author
Imam Yuda Saputra Selasa, 30 April 2024 - 16:46 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi Dieng Culture Festival. (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Penyelenggaraan Dieng Culture Festival (DCF) 2024 terancam mundur dari jadwal yang telah ditetapkan. Hal itu menyusul belum adanya kepastian jadwal selesainya proyek penataan Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng.

Ketua Podarwis Dieng Pandawa, Alif Faozi, selaku panitia penyelenggara Dieng Culture Festival, mengatakan saat ini pihaknya belum bisa memastikan jadwal penyelenggaraan DCF yang telah memasuki tahun ke-14 itu. Meski demikian, ia mengaku jika sempat merencanakan DCF ke-14 digelar pada 23-25 Agustus 2024.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Tetapi tergantung situasi dan kondisi juga. Apakah nanti diundur atau tidak, akan kami analisis dulu, karena kami sebenarnya melihat juga proses pembangunan [penataan Dieng] selesai tepat waktu apa enggak,” ujar Alif dilansir laman berita Antara, Selasa (30/4/2024).

Oleh karenanya, Pokdarwis Dieng Pandawa pun akan berkoordinasi lebih dulu dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Banjarnegara dan pelaksana pembangunan di Dieng untuk memastikan kapan selesainya proyek tersebut.

Koran Solopos

Ia mengatakan pihaknya akan segera membuat jadwal penyelenggaraan DCF XIV yang pasti jika mendapat kepastian proyek penataan Kawasan Dieng sudah selesai pada bulan Agustus 2024.

Namun, jika proyek tersebut belum selesai hingga bulan Agustus, penyelenggaraan Dieng Culture Festival dipastikan akan diundur dari jadwal yang direncanakan sebelumnya.

“Semoga kami bisa segera memastikan jadwal kegiatan DCF XIV sebelum pertengahan bulan Mei, karena dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah [Pemprov Jateng] juga sudah menanyakan,” kata Alif.

Emagazine Solopos

Sementara itu, Disparbud Kabupaten Banjarnegara memastikan proyek penataan Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng dapat selesai sesuai target pada bulan Juli. Dengan demikian, penyelenggaraan DCF XIV bisa terlaksana karena agenda wisata tahunan ini sempat vakum pada 2023 lalu.

Menurut Kepala Disparbud Kabupaten Banjarnegara, Tursiman, pergelaran Dieng Culture Festival 2024 telah ditunggu masyarakat. Panitia pun sudah ingin menyelenggarakan event yang masuk dalam agenda Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024.

“Apalagi pergelaran DCF ini menjadi agenda Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024, sehingga diharapkan dapat terlaksana,” katanya menegaskan.

Interaktif Solopos



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

REI Soloraya Gelar Pameran Properti di Solo Paragon Mall, Ada Diskon Khusus

REI Soloraya Gelar Pameran Properti di Solo Paragon Mall, Ada Diskon Khusus
author
Rohmah Ermawati Selasa, 30 April 2024 - 16:43 WIB
share
SOLOPOS.COM - Real Estate Indonesia (REI) Komisariat Soloraya bakal menggelar pameran properti di Solo Paragon Mall pada 18-26 Mei 2024. (Istimewa/REI Soloraya)

Solopos.com, SOLO–Real Estate Indonesia (REI) Komisariat Soloraya bakal menggelar pameran properti bertajuk REI-EXPO 2024 di Solo Paragon Mall pada 18-26 Mei 2024 mendatang. Pameran tersebut bertujuan memasarkan produk dari anggota REI Soloraya secara lebih luas.

Ketua REI Komisariat Soloraya, Oma Nuryanto, menyebut sedikitnya ada 44 stand dari pengembang, perbankan, dan supplier bahan bangunan turut serta bdalam pameran tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dia menambahkan ada diskon khusus yang ditawarkan untuk masyarakat yang bertransaksi selama pameran berlangsung. Dalam pameran tersebut, tersedia rumah baru dengan berbagai tipe yang berlokasi di Soloraya.

Pihaknya juga mengadakan event berhadiah voucher dan lainnya yang bisa diikuti oleh masyarakat. Sederet agenda menarik bakal memeriahkan pameran tersebut, seperti Talkhsow Property, Lomba Nyanyi REI Idol 2024, Lomba Mewarnai Anak, Fashion Show, dan Senam Sehat Cerita Ibu.

Koran Solopos

Tersedia hadiah utama bagi pengunjung berupa lemari es dan TV LED, di samping doorprize menarik lainnya.

“Pameran mulai tanggal 18 Mei 2024 sampai tanggal 26 Mei 2024. Itu nanti ada 44 stand. Di sana pesertanya pasti dari pengembang properti, rekan-rekan perbankan, dan suppiler bahan bangunan,” terang Oma saat dihubungi Solopos.com, Selasa (30/4/2024).

Lebih lanjut, Oma menjelaskan agenda tersebut merupakan agenda rutin REI Komisariat Soloraya. Dia menyebut pameran diadakan untuk lebih mempromosikan produk dari anggota asoasiasi dan untuk meningkatkan penjualan.

Emagazine Solopos

Sebelumnya, pihaknya mencatat penjualan rumah menjelang Lebaran masih mengalami tekanan, baik untuk rumah subsidi ataupun rumah komersial.

“Mengalami sedikit tekanan berarti ada penurunan penjualan disebabkan faktornya memang Pemilu. Orang melihat siapa yang menang, namun setelah Pemilu ini ternyata tren penjualan juga menurun,” kata Oma.

Oma menjelaskan pada saat Ramadan kebanyakan orang cenderung mengutamakan kebutuhan pokok dan kebutuhan Lebaran.

Interaktif Solopos

Pihaknya mengaku tetap optimistis seiring tunjangan hari raya (THR) yang telah dibagikan kepada pekerja, bisa membuat penjualan rumah kembali menggeliat. “Mengingat untuk kebijakan dari pemerintah bebas PPN masih berlaku,” kata dia.

Selain itu, Oma menyebut dinamika politik karena Pilkada tahun ini tidak berimbas terlalu besar ke sektor properti seperti Pemilu kemarin.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories