Solopos.com, KLATEN — Tumpukan sampah di tepi jalan raya Juwiring-Delanggu, Desa/Kecamatan Juwiring meluber hingga ke tepian jalan. Kondisi itu sudah terjadi selama beberapa bulan terakhir.
Berdasarkan pantauan Solopos.com di lapangan, sampah itu berada di tempat pembuangan sementara (TPS) di tepi jalan raya. Ada bak penampungan sampah di tempat itu.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Hanya, tumpukan sampah terlihat memanjang dan meluber ke tepian jalan. Kondisi itu membuat sampah berserakan dan membuat kawasan itu terlihat kumuh.
Salah satu warga Desa Juwiring, Ruli, mengatakan sampah semakin meluap sejak beberapa bulan terakhir. Sampah kian menumpuk TPS di Pasar Delanggu ditutup sejak awal April.
Baca Juga: Berawal dari Nongkrong, Anak Muda Jomboran Klaten Bikin Sedekah Sampah
Secara rutin, petugas mengambil sampah dari TPS tersebut. Namun, sampah yang diangkut hanya sampah yang ada pada bak penampungan sampah.
“Banyak yang membuang sampah di tempat itu dari warga di luar desa dan membawa sampah dalam jumlah banyak. Ada yang menggunakan pikap,” kata Ruli saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (24/4/2022).
Warga lainnya, Edy, juga menjelaskan sampah dari TPS itu secara rutin diambil petugas kebersihan sampah. Namun, sampah yang diambil hanya sampah di dalam bak. Sementara, sampah di luar bak dibiarkan tetap menggunung.
Baca Juga: Truk Terguling, Sampah 5 Ton Kocar-Kacir di Jalanan Klaten
Edy mengatakan banyak warga dari luar wilayah yang kerap membuang sampah di TPS tersebut. Bahkan, ada yang datang membuang sampah sebanyak satu pikap.
“Saya sendiri pernah memergoki yang membuang sampah menggunakan pikap. Setelah saya tanya, mereka langsung kabur,” jelas dia.
Camat Juwiring, Herlambang Jaka Santosa, membenarkan tumpukan sampah di TPS tepi jalan raya Juwiring-Delanggu itu kian membeludak setelah TPS di Pasar Delanggu ditutup. Lantaran kapasitas bak tak mencukupi, sampah dibuang hingga meluber ke tepian jalan.
Baca Juga: Bantaran Sungai Banjiran Klaten, Dulu Lokasi Pembuangan Sampah Kini Jadi Tempat Baca
Herlambang menjelaskan secara rutin sampah itu diambil petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Hanya, petugas mengambil sampah yang ada di dalam bak penampungan sampah.
“Pengambilan dilakukan dua kali dalam sepekan. Kami sudah laporan ke DLH terkait persoalan sampah ini. Mudah-mudahan bisa segera teratasi,” kata Herlambang.