SOLOPOS.COM - Daliman, 60, salah satu warga Dukuh Pacing Tengah, Desa Carikan, Kecamatan Juwiring menjemur laptop yang sempat terendam banjir, Jumat (17/12/2021). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Seiring surutnya air, warga Desa Carikan, Kecamatan Juwiring, Klaten, menjemur berbagai perabotan mereka yang terendam banjir pada Kamis (16/12/2021) sore. Selain merendam perkampungan, banjir luapan Sungai Buntung juga merendam Pasar Tuwanan di Desa Carikan, Kecamatan Juwiring.

Berdasarkan pantauan, warga di wilayah Dukuh Pacing Tengah menjemur pakaian hingga peralatan elektronik milik mereka, Jumat (17/12/2021) pagi. Warga juga membersihkan rumah mereka dari lumpur serta sampah lainnya yang terbawa banjir.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Salah satu warga, Daliman, 60, menjemur dua unit laptop yang tak sempat diselamatkan dan ikut terendam banjir. “Laptopnya mati. Mudah-mudahan kalau dijemur bisa nyala lagi,” kata Daliman saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Jumat.

Baca Juga: Waduh, Desa Carikan Klaten Sudah 3 Kali Kebanjiran dalam Sepekan

Sementara itu, banjir yang terjadi pada Kamis sore juga merendam pasar Desa Carikan yang selama ini dikenal dengan nama Pasar Tuwanan. Pasar tersebut berada di tepi sungai. Akibat banjir pada Kamis sore, sebagian barang dagangan para bakul di pasar tersebut terendam.

Para pedagang di pasar tersebut juga disibukkan dengan menjemur berbagai barang yang sempat terendam banjir dan berharap masih layak untuk dijual kembali, Jumat pagi. Mereka juga membersihkan lumpur yang memenuhi lantai kios dan los.

Salah satu pedagang, Martini, mengatakan banjir bukan kali pertama terjadi. Pada pekan lalu, banjir sempat menggenangi pasar. Hanya saja, barang dagangan miliknya tak sampai kebanjiran lantaran ditempatkan pada perabot-perabot yang lebih tinggi.

Baca Juga: Korban Banjir di Carikan Juwiring Klaten Mulai Terserang Penyakit

“Jumat pekan lalu itu sudah besar. Air juga masuk kios tetapi tidak sampai setinggi kemarin. Kalau banjir kemarin ada beberapa barang dagangan yang jatuh dan terendam air,” kata pedagang asal Grogol, Kabupaten Sukoharjo tersebut.

Pedagang lainnya, Sumarni, 65, tak menyangka jika banjir pada Kamis sore sampai masuk ke dalam kios miliknya. Biasanya, banjir tak sampai masuk ke dalam kios. “Rumanga kula kiose sampun duwur, banyune rangasi mlebu [perasaan saya, kiosnya sudah tinggi air banjir tidak bisa sampai masuk ke dalam kios],” jelas pedagang asal Juwiring tersebut.

Setidaknya terdapat 35 kg beras dagangan Sumarni terendam banjir. Dia berharap dengan cara dijemur puluhan kg beras tersebut bisa dijual kembali. Disinggung soal kerugian, Sumarni belum bisa memperkirakan.

Baca Juga: Rumah Terendam Banjir, Puluhan Warga Kingkang Klaten Mengungsi

“Kalau dagangan saya ada 30 kg beras C4. Biasanya dijual Rp9.500 per kg. Kemudian ada 5 kg beras mentik yang biasanya saya jual Rp11.000. Selain itu ada aking yang juga kebanjiran,” kata dia.

Salah satu sukarelawan Desa Carikan, Victor Ilham Baskoro, menjelaskan di Pasar Tuwanan ada sekitar 100 pedagang. Soal banjir di wilayah Carikan, pria yang akrab disapa Itong itu menuturkan air sudah surut sejak Jumat dini hari.

Warga mulai membersihkan rumah mereka dari sampah dan lumpur yang terbawa banjir. Sementara itu, sukarelawan bersama TNI dan polri menyisir wilayah Carikan untuk membantu warga membersihkan rumah dan perkampungan mereka yang terdampak banjir.

Baca Juga: Wilayah Wonosari dan Juwiring Tergenang Banjir Sesaat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya