Soloraya
Selasa, 31 Oktober 2023 - 17:09 WIB

Bikin Sirkuit Motorcross, Warga Manisrenggo Klaten Malah Temukan Yoni dan Arca

Taufiq Sidik Prakoso  /  Muh Khodiq Duhri  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Temuan arca dan yoni di area lahan di wilayah Desa Leses, Kecamatan Manisrenggo yang disiapkan untuk sirkuit kejuaraan motorcross, Selasa (31/10/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Warga menemukan sejumlah objek diduga cagar budaya di area lahan wilayah Desa Leses, Kecamatan Manisrenggo, Klaten. Benda berupa berupa yoni dan arca itu ditemukan pada area lahan yang disewa dan ditata untuk rencana sirkuit kejuaraan grasstrack dan motorcross.

Benda-benda itu ditemukan pada Sabtu (28/10/2023). Benda yang ditemukan di antaranya berupa arca Ganesha serta dua yoni. Benda-benda itu sebelumnya terkubur di dalam tanah sedalam 1 meter. Sebelum ditemukan benda tersebut, di sekitar lokasi terdapat satu arca Nandi. Namun kondisi tidak utuh dengan bagian kepala sudah hilang. Kawasan penemuan merupakan lahan kas desa yang disewa serta dijadikan sirkuit motorcross.

Advertisement

Kawasan yang ditata untuk sirkuit motorcross berada di sekeliling area persawahan dan cukup jauh dari permukiman penduduk. Lokasi penemuan benda-benda itu berada pada lahan sisi timur dan berdekatan dengan sungai. Objek diduga cagar budaya yang ditemukan diletakkan pada satu area dan diberikan pengaman berupa galian tanah.

Sementara itu, pada area lahan yang disiapkan untuk sirkuit terdapat dua alat berat yang dioperasikan untuk menata lahan. Sirkuit itu disiapkan untuk kejuaraan grasstrack dan motorcross yang didatangi pembalap nasional maupun internasional pada akhir pekan ini, Sabtu-Minggu (4-5/11/2023).

Advertisement

Sementara itu, pada area lahan yang disiapkan untuk sirkuit terdapat dua alat berat yang dioperasikan untuk menata lahan. Sirkuit itu disiapkan untuk kejuaraan grasstrack dan motorcross yang didatangi pembalap nasional maupun internasional pada akhir pekan ini, Sabtu-Minggu (4-5/11/2023).

Pengelola sekaligus penyewa lahan, Disman Ardiyanto, 42, mengatakan sebelumnya sudah ada arca berbentuk sapi di sekitar lokasi penemuan. Oleh warga, patung itu diberi nama warga Si Lembu. “Kami dari pihak penyewa lahan sudah diinformasikan terkait itu dan diharapkan arca itu bisa dijaga,” kata Disman saat ditemui di lokasi penemuan, Selasa (31/10/2023).

Lantaran hal itu, Disman menjelaskan sejak awal pembuatan sirkuit itu menghindari kawasan yang terdapat arca Nandi. Saat bersih-bersih lahan di sekitar arca nandi pada Jumat (27/10/2023), pekerja curiga dengan batu yang terkubur di dalam tanah tak jauh dari arca Nandi.

Advertisement

Disman menjelaskan total luas lahan yang disiapkan untuk kejuaraan motorcross itu sekitar 3,5 hektare (ha). Lahan itu merupakan lahan kas desa yang disewa selama lima tahun untuk ditata menjadi sirkuit motorcross. Lahan ini sebelumnya area pertanian. Namun, selama tiga tahun terakhir lahan itu tak ditanami.

Pegiat sejarah dan cagar budaya, Hari Wahyudi, mengatakan dari jenis objek diduga cagar budaya yang ditemukan, diperkirakan benda-benda itu merupakan peninggalan dari abad ke-8 hingga ke-10 Masehi pada masa kejayaan Mataram Kuno di wilayah Jawa Tengah. “Untuk temuan ODCB [objek diduga cagar budaya] di Leses itu merupakan data baru, apalagi ODCB cukup banyak dan menambah daftar inventaris penyebaran ODCB di Klaten,” jelas dia.

Hari mengatakan temuan yoni di Leses itu menambah daftar temuan yoni di Klaten. Dari catatan yang dia buat di Klaten sudah ditemukan sebanyak 130 yoni yang tersebar di berbagai wilayah termasuk dua temuan yoni di Desa Leses.

Advertisement

Terkait temuan-temuan di wilayah Desa Leses, Hari menduga kawasan itu pernah berdiri candi. “Dari konteks benda-benda itu ditemukan dalam satu area, ini jelas menunjukkan tempat itu terdapat bangunan candi bercorak siwaisme. Hal itu didapatkan dari temuan dua batu yoni, arca Ganesha dan arca Nandi dalam satu lokasi bersama temuan lainnya berupa batuan candi dan batuan bolder yang terkonsentrasi dalam satu lokasi yang sama,” jelas dia.

Hari berharap pemerintah desa bersama pemerintah daerah bisa menyelematkan dan melestarikan peninggalan yang ditemukan di tempat tersebut. “Bila perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah masih ada struktur bangunannya terlebih dahulu,” kata Hari.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif