Soloraya
Jumat, 7 September 2012 - 10:45 WIB

Bimbingan Belajar Marak, Bupati Prihatin

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Suasana sebuah ruang lembaga bimbingan belajar. Bupati Sragen mengungkapkan keprihatinan terkait maraknya lembaga bimbingan belajar yang dinilainya menjadi wujud belum sempurnanya sistem pendidikan. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SRAGEN-Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman mengaku prihatin dengan banyaknya lembaga les atau bimbingan belajar. Bahkan menurutnya banyaknya siswa yang ikut les, merupakan bentuk penghinaan kepada komunitas pendidik di sekolah formal.
Advertisement

Ia menilai banyak orangtua atau siswa memilih ikut les karena guru di sekolah tidak serius ketika mengajar. Guru dinilai setengah hati ketika menyampaikan materi, sehingga apa yang disampaikan tidak menyeluruh. “Siswa sudah sekolah dari pagi sampai siang, masih ikut les. Itu sama saja siswa menyepelekan guru,” ujarnya saat memberikan sambutan pada acara Silaturahmi dan Halalabihalal Keluarga Besar Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen.

Seharusnya, kata Agus, seorang guru merasa malu jika banyak siswanya yang ikut les, di luar jam pelajaran sekolah. Tapi yang terjadi saat ini, banyak guru yang tidak malu. Bahkan ada yang memberikan les untuk siswanya sendiri. “Guru masih meminta bayaran ngelesi, padahal ia sudah mendapatkan tunjangan sertifikasi,” katanya. Agus meminta semua guru dan kepala sekolah di Sragen merenungi hal itu. “Ini harus jadi keprihatinan kita bersama,” ujarnya.

Salah seorang siswa SDN Sragen 7, Hafit Abek, 11, mengungkapkan dari 49 siswa kelas VI di sekolahnya, ada 28 siswa yang mengikuti les tambahan di salah satu lembaga bimbingan belajar. Ketika ditanya apa alasannya mengikuti les, Hafit mengatakan ia ingin menambah pengetahuan tentang materi pelajaran agar nantinya bisa lulus Ujian Nasional (UN). Menurutnya, ikut les membuatnya lebih memahami materi pelajaran di sekolah. “Kadang ada juga materi pelajaran yang tidak disampaikan guru di sekolah, tapi saat les malah ada,” jelasnya saat ditemui Solopos.com, Jumat (7/9/2012).

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif