Soloraya
Selasa, 22 September 2020 - 08:31 WIB

Bisa Capai Usia 1,1 Abad, Ini Kunci Mbah Sarikem Wanita Tertua di Sragen Panjang Umur

Tri Rahayu  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mbah Sarikem, warga Dukuh Lemah Ireng RT 005, Jatitengah, Sukodono, Sragen, menjadi perempuan tertua di Sragen dengan umur 110 tahun. (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Mbah Sarikem, wanita lansia di Dukuh Lemah Ireng RT 005, Kebayanan Putat Sewu, Desa Jatitengah, Kecamatan Sukodono, Kabuaten Sragen, Jawa Tengah mencatatkan rekor sebagai orang tertua di Kabupaten Sragen. Sarikem yang sudah berusia 110 tahun alias 1,1 abad memiliki kunci bisa panjang umur.

Sarikem mengaku bisa hidup lama itu karena pasrah. Yang penting, bagi Sarikem bisa makan apa yang dimasak anaknya. Saat sudah tua, makannya pun hanya sedikit.

Advertisement

Kini, Sarikem dirawat anaknya. Untuk makan, minum, mandi, dan buang hajat pun meminta bantuan anaknya yang keempat itu.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Sarikem diketahui berusia 110 tahun berdasarkan kartu tanda penduduk (KTP) elektronik yang dikeluarkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Sragen, Sarikem lahir di Sragen pada 5 Februari 1910 silam.

Advertisement

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Sarikem diketahui berusia 110 tahun berdasarkan kartu tanda penduduk (KTP) elektronik yang dikeluarkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Sragen, Sarikem lahir di Sragen pada 5 Februari 1910 silam.

Tembak Mati Pacar Mantan Suami di Depan Anak, Ibu-Ibu Ini Minta Maaf Biar Hukuman Diringankan

Ia pun sampai didatangi Kepala Badan Pusat Statustik (BPS) Sragen Toga Hamonangan didampingi Koordinator Sensus Kecamatan Sukodono Juli Kusmanto, Senin (21/9/2020), untuk diverifikasi.

Advertisement

Kesehatan

Sarikem mengaku organ tubuhnya banyak yang sudah tak berfungsi normal. Matanya sudah tak bisa melihat jelas dan telinganya tak mampu mendengar dengan jelas pula.

"Umurku wis atusan taun. Kupingku wis budek. Ragaku ya wis ora kuat. Sikilku rasane jimpe-jimpe ora kuat kanggo jangkah. Mataku eneke mung pedhut, peteng, srengenge ora ketok blas. [Umur saya sudah ratusan tahun. Telinga saya tuli. Badanku ya tidak kuat. Kakiku rasanya kesemutan tidak kuat untuk melangkah. Mata saya adanya hanya kabut, gelap, matahari tidak kelihatan]," ujar Sarikem saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (21/9/2020).

Wanita yang memiliki kunci panjang umur hanya dengan pasrah itu mengaku sudah ditinggal suami meninggal 26 tahun silam. Sarikem memiliki delapan anak dari dua suaminya, yakni Sarbini dan Narto Dikromo, yang sudah meninggal.

Advertisement

Dengan suami pertama, Sarbini, memiliki empat orang anak. Sarikem sekarang tinggal di rumah anaknya yang keempat dari suami pertamanya. Sementara dengan suami Narto Dikromo memiliki empat orang anak juga.

"Ditinggal bojo wis 26 taun. Cara wong nandur ngono, Sing nandur durung wancine ngunduh sing ditandur, arep piye meneh. [Ditinggal suami sudah 26 tahun. Ibarat orang menanam, orang yang menanam itu belum waktunya untuk mengundur apa yang ditanam, mau bagaimana lagi]," lanut Sarikem.

Ngamuk, Wanita Ini Nekat Bugil Gara-Gara Kucingnya Dilarang Masuk Gym

Advertisement

Anak Sarikem, Sasmo Pawiro, membenarkan ibunya yang merupakan wanita tertua di Sragen sudah berusia 110 tahun alias 1,1 abad.

"Dari keterangan di KTP umur simbah itu 110 tahun. Padahal lebih. Dari delapan anaknya, yang masih hidup tinggal lima orang. Istri saya Kamsinah itu anak keempat. Saya menikah dengan Kamsinah itu tahun 1963, saat itu saya berumur 20 tahun dan istri saya berumur 19 tahun. Cucunya lebih dari 30 orang, buyutnya 20 orang ada, dan canggahnya sekitar 10 orang," ujar Sasmo Pawiro.

Sarikem berkisah ia pernah melihat suatu perseteruan antara angkatan bersenjata kala pendudukan Belanda di Indonesia.

"Dulu waktu zaman geger landa [Belanda], tentara mencari selamat sendiri-sendiri. Ada dua tentara yang menginap di rumah saya. Mereka mengungsi. Saat itu, di Kota Sragen banyak rumah-rumah terbakar saat perang. Saat itu saya sudah punya dua orang anak," kisah Sarikem.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif