SOLOPOS.COM - Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan saat menjadi keynote speaker pada kegiatan Seminar Edukasi Problematika Generasi Muda yang diselenggarakan oleh Yayasan Forum Silaturahmi Takmir Masjid (Foristama) di Graha Sejahtera Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Minggu (30/10/2022). (Istimewa/Humas Polres Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO– Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan menyampaikan Indonesia telah masuk di urutan ke 15 G20 (20 Negara dengan Ekonomi Besar). Namun, masih ada potensi untuk memperbaiki menjadi 10 besar bahkan 5 besar.

Hal itu disampaikan saat Kapolres menjadi keynote speaker pada kegiatan Seminar Edukasi Problematika Generasi Muda yang diselenggarakan oleh Yayasan Forum Silaturahmi Takmir Masjid (Foristama) di Graha Sejahtera Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Minggu (30/10/2022).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pada seminar yang bertemakan Dampak Negatif Narkoba, Gadget/Game, Pornografi dan LGBT itu, Kapolres mengatakan pada 2045 atau satu abad bangsa Indonesia, saat itu Indonesia akan menjadi pemain di percaturan dunia global.

“Karena  bangsa kita adalah bangsa yang besar, dilihat dari jumlah penduduk, posisi yang strategis, muslim terbesar dunia. Ini menjadi modal utama untuk menjadi pemain di percaturan global,” terang Kapolres dalam rilis yang diterima Solopos.com, Senin (31/20/2022).

“Kita semua harus bersatu padu membangun bangsa kita dengan potensi masing-masing yang ada. Karena peran serta kita semua sebagai anak bangsa memiliki andil yang penting,” imbuhnya.

Di sisi lain, Kapolres menyampaikan potensi bangsa Indonesia tersebut susah tercapai apabila generasi muda bangsa masih banyak terlibat dengan kenakalan remaja bahkan kriminalitas. Hal lain yang menjadi perhatian selain tentang narkoba adalah adanya perkelahian antarkelompok.

Menurut dia, saat ini banyak berkembang perguruan silat, yang sebenarnya positif untuk self defense bahkan bisa prestasi melalui jalur atlet. Tetapi saat ini ada sebagian perguruan silat yang keluar dari fungsinya. Bahkan hampir setiap akhir pekan banyak anak-anak anggota dari perguruan silat berkendara dengan kenalpot brong.

“Itu semua menjadi tren yang tidak baik mengarah ke perkelahian dan tawuran, untuk itu pembinaan generasi muda sangatlah penting. Mengingat generasi mudalah yang nantinya akan menjadi penerus dalam memimpin Bangsa Indonesia,” ujar Kapolres.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres juga menyinggung penggunaan gawai untuk bermedia sosial seperti pisau bermata dua. Menurutnya jika digunakan yang baik teknologi tersebut bisa memberikan informasi yang baik. Namun di sisi lain juga bisa berdampak negatif jika digunakan untuk transaksi narkoba dan hal negatif lainnya.

Kapolres berharap dengan kegiatan ini, bisa menjalin kerja sama antara tokoh-tokoh agama untuk membina generasi muda yang berlandaskan agama. Sehingga generasi muda dapat tumbuh menjadi generasi yang baik dalam melanjutkan perjuangan bangsa Indonesia menjadi lebih baik lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya