SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; anggota Fraksi PDIP DPR Aria Bima dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengikuti Kirab Malam 1 Suro Mangkunegaran, Selasa (18/7/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku dibisiki oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ketika mengikuti Kirab 1 Suro Mangkunegaran, Selasa (18/7/2023).

Gibran mengaku diajak bertemu Ganjar Pranowo di suatu tempat pada hari Sabtu (22/7/2023).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Dibisikin sesuatu, ketemu besok Sabtu,” kata dia ketika ditemui wartawan selepas kirab, Senin.

Namun Gibran tidak menyebut tempat pertemuan dan perihal apa dia bertemu Ganjar.

“Tunggu aja besok sabtu pagi lah ya,” elak Gibran.

Gibran bakal langsung bertemu dan berangkat terpisah. Dia mengatakan pesawat yang ditumpangi berbeda dengan Ganjar.

Ketika ditanya wartawan terkait agenda yang bakal dijalani selama bersama Ganjar, dia menyebut hanya mendampingi.

“Saya hanya ngintil [mengikuti] saja,” kata dia.

Ketika prosesi kirab Gibran mendampingi Ganjar Pranowo dan anggota DPR dari Fraksi PDIP, Aria Bima.

Ketiganya berjalan beriringan ketika mengikuti kirab 1 Suro di Pura Mangkunegaran.

Ganjar berhenti sebelum melewati Masjid Al Wustho Mangkunegaran.

Dia tidak menyelesaikan satu putaran lalu langsung memasuki mobil dan meninggalkan Pura Mangkunegaran sekitar pukul 19.30 WIB.

“Acara ritual tahunan yang menurut saya bagus, jadi kebudayaannya masih berjalan. Yang mau ikut kirab jalan terus, yang tidak ikut kirab boleh berhenti di sini sambil berdoa,” kata dia ketika ditemui wartawan.

Menurutnya acara tersebut menyatukan antara unsur budaya dan agama.

Dia menyambut baik antusiasme masyarakat yang rela menonton di pinggir jalan.

Dia berharap masyarakat turut merefleksikan diri pada momentum Tahun Baru Muharam.

“Bisa merefleksikan diri pada tahun-tahun sebelumnya yang mungkin kita kurang perbaiki,” kata dia.

Dia mengatakan kirab tersebut bisa meningkatkan wisata malam di Solo.

Terlebih menurutnya tradisi tersebut unik dan tersaji dengan suasana yang sakral.

“Orang teriak-teriak tidak boleh,” lanjut dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya