BISNIS PUTRA JOKOWI : Setelah Markobar, Gibran Jajaki Bisnis Cakar Dheer

Bisnis Putra Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka di bidang kuliner kian dikembangkan.

Solopos.com, SOLO – Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, kian serius menjalankan bisnis kuliner. Setelah sukses mengembangkan katering Chili Pari dan Martabak Kota Barat (Markobar), kini Gibran menjajaki Cakar Dheer.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Cakar Dheer di Solo sudah jalan. Kami mau buka cabang di Jogja,” ungkap Gibran saat berbincang dengan wartawan selepas acara Halal Bi Halal Majelis Muslimah se-Surakarta di Graha Saba Buana Solo, Selasa (4/8/2015) siang.

Cakar Dheer adalah salah satu produk camilan yang kini tengah naik daun di Kota Bengawan.

Pada kesempatan itu, Gibran juga membeberkan pengembangan bisnis Markobar yang mengandalkan menu martabak manis delapan rasa.

“Kemarin [Senin, 3/8/2015] kami baru membuka cabang baru di Seturan. Dua bulan lagi di Semarang. Dan akhir tahun nanti kami buka di Kelapa Gading [Jakarta],” ungkap dia.

Suami Selvi Ananda itu mengatakan berani menginvestasikan duit dan waktunya di Markobar dengan pertimbangan prospek yang menjanjikan.

“Beberapa waktu lalu kami buka di Kelapa Gading, dua pekan saja bisa mendapat ratusan juta. Padahal cuma bazar. Di Solo, Lebaran lalu omzet naik tiga kali lipat,” ujar Gibran yang saat itu mengenakan kemeja denim polkadot warna biru, topi snapback, serta sepatu kanvas hitam setinggi mata kaki.

Meskipun kini makin banyak kompetitor usaha sejenis, Gibran mengaku tidak keder menghadapi persaingan. “Kalau sekarang diikuti orang kan berarti bagus. Kami akan terus keluarkan inovasi baru,” terangnya.

Meskipun sibuk bolak-balik ke sejumlah daerah, lelaki kelahiran 1 Oktober 1987 itu punya kiat tersendiri mengelola usahanya agar tidak keteteran.

Dia menjalankan sistem pengelolaan harian dengan berbagai cabang agar mudah memantau. Disinggung soal pilihannya beraninya mengembangkan bisnis kuliner, Gibran dengan lantang menjawab, “Kalau enggak konsisten di bisnis mau makan apa. Wong cari makannya di situ”.