SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Sragen (Solopos.com) – Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sragen menyatakan tidak ada kompensasi bagi warga di sekitar tempat pembuangan akhir (TPA) Tanggan lantaran tidak ada alokasi anggaran untuk kompensasi itu. Kendati demikian BLH akan membantu memperbaiki infrastruktur jalan dan mempercantik wajah lingkungan di sekitar TPA.

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/dok)

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Penegasan itu disampaikan Kepala BLH Sragen, Marijo, saat dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Rabu (26/10/2011). Kabid Kebersihan dan Pertamanan BLH Sragen, Purwosantoso dan Kabid Pengendalian, Pemulihan dan Pengamanan Lingkungan Hidup BLH, Bambang Slamet Mulyanto, juga turut mendampingi Marijo dalam pertemuan dengan wartawan.

“Saya sudah menyurvei lokasi TPA dan berkoordinasi dengan Kepala Desa Tanggan terkait tuntutan kompensasi masyarakat. Keluhan warga tentang bau, pencemaran lainnya tidak ada. Kami sudah memasang saluran pembuangan gas amoniak di TPA. Selain itu sampah juga langsung ditimbun dengan tanah, sehingga tidak mengeluarkan bau menyengat,” ujar Marijo.

Dia menguraikan kompensasi bagi warga di lingkungan sekitar TPA tidak ada. Namun, Marijo mengaku bakal mengakomodasi pengajuan perbaikan infrastruktur jalan dan perwajahan lingkungan sekitar TPA. “Kami akan mengajukan anggaran untuk perbaikan jalan dan perwajahan di sekitar TPA agar kelihatan tertata rapi,” tambahnya.

Purwosantosa menambahkan areal TPA akan diperluas untuk memperpanjang usia TPA. Dia memrediksik pada satu tahun mendatang TPA Tanggan yang luasnya 3,2 hektare itu bakal overload, sehingga dibutuhkan perluasan areal penampungan sampah. “Sejumlah warga sekitar memang ada yang mau menjual tanahnya. Tapi masih ada satu warga yang belum mau dibebaskan tanahnya untuk perluasan itu. Sampah yang masuk ke TPA itu diperkirakan mencapai 200-an m3/hari,” ungkapnya.

Menurut dia, BLH tidak hanya menangani sampah di TPA Tanggan, melainkan juga merencanakan adanya TPA di Geneng Duwur, Gemolong. Selama ini, sampah dari Gemolong dan Sragen Kota, lanjutnya, dibawa ke TPA Tanggan. Bila TPA Tanggan penuh, urai dia, kemungkinan pembuangan sampah dialihkan ke Gemolong.

“Sebenarnya antara pengalihan pembuatan sampah ke Gemolong, dengan perluasan TPA Tanggan, lebih efektif melakukan perluasan. Dari sisi biaya yang dikeluarkan relatif lebih irit dengan perluasan TPA. Kami akan mengajukan anggaran untuk perluasan TPA,” imbuhnya.

trh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya