SOLOPOS.COM - BLK Semarang. (docplayer.info)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Semarang membuka kesempatan kepada warga Karanganyar untuk mengikuti pelatihan keterampilan yang akan mereka gelar. Pelatihan keterampilan itu meliputi pelatihan barista, pelatihan pastry and bakery, pelatihan calon pekerja migran Indonesia (CPMI) Korea, dan pelatihan tour guide.

Pelatihan ini didukung oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah. Pendaftaran dibuka hingga Selasa (15/12/2020) pekan depan. Masing-masing pelatihan memiliki kuota terbatas, sehingga warga yang berminat diimbau segera mendaftar.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari akun Instagram Kabupaten Karanganyar Kuota pelatihan barista dan pastry and bakery sebanyak 60 orang. Sementara pelatihan CPMI Korea sebanyak 40 orang, dan pelatihan tour guide 80 orang.

2 Hotel Ini Diusulkan Jadi Tempat Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 di Karanganyar

Sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi adalah pendaftar minimal berpendidikan SMP/sederajat. Diutamakan usia peserta di bawah 35 tahun, ber-KTP Jateng, menyertakan kartu keluarga dan ijazah pendidikan terakhir, dan diusulkan dinas terkait.

Kepala Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagnakerkop dan UKM) Karanganyar, Martadi, mengatakan pihaknya hanya membantu memfasilitasi pendaftaran di Karanganyar. "Itu anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Untuk seleksi dan pelatihan akan dilakukan Pemprov Jateng. Kuota itu hanya untuk Karanganyar ya. Mangga mendaftar karena ini kesempatan yang baik dan bisa diimplementasikan setelah pelatihan," kata Martadi saat dihubungi Solopos.com, Selasa (8/12/2020).

Kasus Covid-19 Meledak, DPRD Karanganyar Desak Pemkab Buka Gedung BLK Untuk Rumah Isolasi

Disediakan Asrama

Peserta yang lolos seleksi harus mengikuti pelatihan di BLK Kota Semarang. Selama pelatihan, peserta akan tinggal di asrama. Peserta harus mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir dan tidak diperkenankan pulang. Masing-masing pelatihan kompetensi memiliki waktu berbeda. Pelatihan barista 10 hari, pelatihan pastry and bakery 23 hari. Sementara pelatihan CPMI Korea selama 60 hari, dan pelatihan tour guide selama 10 hari.

Kabid Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Disdagnakerkop dan UKM Karanganyar, Theresia Herawati, menyebut program pelatihan kompetensi itu rutin dilakukan setiap tahun. Pemprov Jateng menawarkan sejumlah fasilitas, yakni tinggal di asrama BLK Kota Semarang, makan dan minum tiga kali sehari, pakaian olahraga, perlengkapan pelatihan (tas, buku, alat tulis, dan materi pelatihan), uang saku dan uang transportasi.

Begini Bupati Karanganyar Ajak Masyarakat Berdaya dari Rumah

"Tentu dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19. Ini program rutin setiap tahun. Peminat lebih banyak saat pandemi apabila dibandingkan dengan sebelum terjadi pandemi," ujar Hera, sapaan akrabnya, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa.

Hera memprediksi pendaftar pelatihan ini akan lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satunya karena banyak warga yang membutuhkan keterampilan untuk meningkatkan ekonomi di masa pandemi. Selain itu banyak juga yang kehilangan pekerjaan karena di PHK sehingga ingin membuka usaha mandiri atau beralih pekerjaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya