SOLOPOS.COM - Para warga miskin (gakin) mengantre saat pencairan dana bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) di Kelurahan Jungke, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, Rabu (3/7/2013). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)


Para warga miskin (gakin) mengantre saat pencairan dana bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) di Kelurahan Jungke, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, Rabu (3/7/2013). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pencairan dana bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) di Kelurahan Jungke, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar  diwarnai protes warga miskin (gakin), Rabu (3/7/2013).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Terdapat seorang gakin yang tak menerima dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi padahal ia penerima BLSM pada 2008 silam.

Pantauan Solopos.com, Rabu,  ratusan gakin penerima dana BLSM mengantre mulai pukul 08.00 WIB di Balai Kelurahan Jungke. Mereka langsung berebutan untuk mencairkan dana BLSM. Selain Kartu Perlindungan Sosial (KPS), para gakin diwajibkan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP). Aparat kepolisian dibantu petugas perlindungan masyarakat (linmas) berjaga-jaga untuk mengantisipasi kericuhan.

Pendataan gakin penerima dana BLSM karut marut lantaran masih terdapat gakin yang tidak menerima dana tersebut. Dari sisi ekonomi, penerima gakin tersebut tak mengalami perubahan sejak 2008 hingga sekarang.

“Sekarang saya tak menerima dana BLSM, padahal saat kenaikan harga BBM pada 2008 lalu saya menerima dana itu. Mengapa tahun ini saya tak mendapatkan dana BLSM,” ujar seorang gakin asal Kelurahan Jungke yang enggan disebutkan namanya, Rabu pagi.

Dia mempertanyakan alasan Pemerintah tak memberikan dana BLSM tersebut. Menurutnya, penghasilan sehari-hari tak mengalami perubahan. Setiap hari, ia menjual jasa sebagai pengayuh becak. Penghasilan yang didapat pun tak mesti tergantung jumlah penumpang yang memanfaatkan jasanya.

Dia mengaku telah bertemu perangkat desa (perdes) setempat untuk melakukan protes. Namun, belum mendapat kejelasan mengenai pemberian dana BLSM tersebut. “Saya sudah bertemu dengan perdes namun lantaran pendataan dilakukan oleh Pemerintah Pusat maka saya diminta menunggu,” paparnya.

Secara terpisah, Kepala Kantor Pos Karanganyar,Yulius Drajat, mengungkapkan gakin yang tak tercatat sebagai penerima dana BLSM dapat melapor ke kelompok kerja (pokja) di setiap kecamatan. Permasalahannya, pendataan gakin dilakukan langsung oleh Pemerintah Pusat. Sementara pihaknya hanya bertugas menyalurkan dana BLSM kepada para gakin.

Menurut Yulius, pencairan dana BLSM dilakukan mulai Senin (1/7/2013) lalu. Penyaluran dana BLSM dilakukan di balai desa untuk menghindari kericuhan. Pihaknya menargetkan penyaluran dana BLSM rampung pada Selasa (9/7/2013).  “Sebelum memasuki bulan puasa ditargetkan penyaluran BLSM rampung sesuai instruksi Pemerintah Pusat,” tambah Yulius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya