SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
BOYOLALI — Meskipun bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) belum mulai dibagikan kepada warga sasaran di Kabupaten Boyolali, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat bersiap-siap mengambil berbagai langkah untuk mengantisipasi munculnya sejumlah persoalan dalam pelaksanaan program tersebut. Hal itu belajar dari pengalaman pembagian bantuan serupa yang sudah dilaksanakan di beberapa daerah lain.
Asisten II (Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesra) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boyolali, Juwaris, mengemukakan menjelang pembagian BLSM kepada warga di Kota Susu, pihaknya mengagendakan pertemuan dengan pihak Kantor Pos Cabang Boyolali dan camat-camat di masing-masing wilayah untuk menyosialisasikan kartu BLSM, Senin (1/7/2013).
Meskipun belum ada koordinasi dari pihak kantor pos perihal pembagian BLSM, Juwaris menduga data jumlah penerima bantuan itu sama dengan data jumlah penerima bantuan beras untuk rakyat miskin (raskin).
“Kalau memang sama [data penerima BLSM sama dengan data penerima raskin] ya malah bagus. Artinya Pemkab juga sudah punya data itu sehingga monitoring akan lebih mudah,” ujar Juwaris ketika dimintai tanggapan seputar pembagian BLSM di Boyolali, Rabu (26/6/2013).
Diungkapkan Juwaris, dari rapat dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng di Semarang belum lama ini, diinformasikan bahwa pembagian BLSM dijadwalkan hingga Desember 2013.
“Semestinya warga tidak perlu mengantre saat mengambil bantuan tersebut karena waktunya cukup panjang, yaitu sampai Desember. Bisa setiap hari pada jam kerja kantor pos,” katanya.
Terkait pelaksanaan pembagian BLSM, diterangkan dia, peran Pemkab Boyolali adalah sebagai pendamping. Pemkab akan memonitor pelaksanaan sesuai data yang ada di Kantor Pos Cabang Boyolali.
Dihubungi terpisah, kepala Kantor Pos Cabang Boyolali, Indriyatmoko menyatakan hingga Rabu, belum ada kepastian kapan BLSM akan dibagikan kepada warga sasaran.