SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyaluran BLT dana desa (Istimewa)
Solopos.com, WONOGIRI — Bantuan Langsung Tunai atau BLT Dana Desa Wonogiri tahun anggaran 2023 mulai disalurkan pada Februari ini. Namun, jumlah penerimanya jauh berkurang dibandingkan tahun lalu.
Peruntukannya pun berbeda. Jika bantuan pada tahun lalu untuk jaringan pengaman sosial dampak pandemi Covid-19, tahun ini BLT dana desa diberikan sebagai perlindungan sosial dan penanganan kemiskinan ekstrem.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Wonogiri, Zyqma Idatya Fitha, mengatakan peruntukkan BLT DD 2023 berbeda dengan tahun sebelumnya.
Pada 2022 lalu BLT dana desa di Wonogiri disalurkan sebagai jaring pengaman sosial akibat pandemi Covid-19. Nilai BLT dana desa kala itu minimal 40% dari pagu DD setiap desa.
Pada 2022 lalu BLT dana desa di Wonogiri disalurkan sebagai jaring pengaman sosial akibat pandemi Covid-19. Nilai BLT dana desa kala itu minimal 40% dari pagu DD setiap desa.
Mereka yang berhak menerima adalah keluarga terdampak pandemi Covid-19 dan masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Jumlah KPM 2022 mencapai 23.743 keluarga dengan total anggaran senilai Rp85,3 miliar.
Masing-masing KPM menerima Rp300.000/bulan selama 12 bulan. “Tahun ini berbeda, baik tujuannnya maupun jumlah anggaran dan keluarga penerimanya. Jumlah KPM sepertiganya tahun lalu,” kata Fitha kepada Solopos.com, Rabu (15/2/2023).
Sedangkan penentuan KPM tetap harus melalui musyawarah desa. Data Dinas PMD Wonogiri menyebutkan total nilai anggaran BLT dana desa 2023 totalnya Rp29,4 miliar. Nilai anggaran itu akan disalurkan kepada 8.192 KPM.
Masing-masing KPM menerima Rp300.000/bulan selama 12 bulan. “Tahun ini, karena BLT DD baru cair Februari ini, jatah Januari juga disalurkan bulan ini. Dijamak dua bulan,” ujar dia.
Tenaga Ahli Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Wonogiri, Satyagraha, menyampaikan saat ini baru 168 desa yang sudah mencairkan BLT dan lainnya dalam masa persiapan penyaluran. Data KPM sudah ditentukan pemerintah pusat berdasarkan Data Percepatan Pensasaran Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Dalam data tersebut terdapat 10 kategori desil. Warga yang masuk dalam daftar desil terkecil ialah keluarga miskin ekstrem. Semakin besar desil maka semakin keluar dari kategori keluarga miskin.
“Yang jadi prioritas penerima adalah keluarga yang masuk desil I, tapi ketika masih ada kuota BLT DD sementara keluarga di desil I sudah terpenuhi semuanya, maka desil di atasnya bisa menjadi KPM BLT DD,” jelas Satya.
Dia tidak bisa memastikan apakah BLT dana desa Wonogiri 2023 ini akan cukup efektif mengentaskan penduduk miskin di desa. Hanya, apabila melihat realisasi BLT DD 2022 yang ditujukan sebagai jaring pengaman sosial masyarakat terdampak Covid-19, hal itu cukup efektif menjaga ekonomi warga desa.
“Setelah realisasi BLT DD ini selesai, baru bisa dilihat, apakah bantuan itu efektif atau tidak menangani kemiskinan,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Desa Jimbar, Kecamatan Pracimantoro, Sutrisno, mengatakan BLT DD di desanya sudah siap disalurkan pekan-pekan ini. Desa Jimbar menganggarkan sebanyak 10%, persen dari pagu DD yaitu senilai Rp115,2 juta untuk 32 KPM.
“Jelas cukup membantu bagi warga miskin yang membutuhkan,” kata Sutrisno.