Wonogiri (Espos)--Pencetus duet pasangan Mulyadi-Begug, BM Wriyatmo mencurigai pengunduran diri Calon bupati (Cabup) Mulyadi dari bursa Pilkada yang bakal digelar 16 September mendatang bukan untuk memuluskan duet Maryoto-Begug. Namun dirinya justru mencium adanya motivasi lain dibalik pengunduran diri tersebut.
“Jangan-jangan bukan untuk memuluskan duet Maryoto-Begug, tetapi ada motivasi lain. Namun jika alasannya tetap memuluskan duet Maryoto-Begug mangga sajalah, saya positive thinking saja.”
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Lebih lanjut BM begitu sapaan akrabnya mengaku curiga dengan pengunduran diri calon dari PDIP itu, karena bisa “lari” ke partai lain. “Kami menilai jiwa ksatria kurang dimiliki oleh calon yang mundur.”
BM mengatakan sikap mundur yang dilakukan seorang calon sangat disayangkan dan jiwa ksatria kurang dimiliki oleh calon. Dia yang juga Ketua Pimpinan Anak Cabang ({PAC) PDI Perjuangan Kecamatan Manyaran itu juga meminta pengurus partai di semua tingkatan melakukan instropeksi, agar pengunduran diri tidak mempengaruhi kinerja kader di saat pelaksanaan Pilkada.
Pernyataan itu disampaikan BM Wriyatmo menanggapi maraknya mundur calon-calon yang diusung PDIP dalam Pilkada 2010.
Terpisah, kader PDIP Begug Poernomosidi seusai ikut meletakkan batu pertama pembangunan tempat ibadah gereja di kawasan karst, Gebangharjo, Pracimantoro berseloroh dengan Wabup dr Y Sumarmo. “Silakan Pak Marmo berjalan lebih dahulu, karena saya juga bisa lho menjadi wakil. Saya kan Pilkada ini mendaftar sebagai wakil bupati,” ujarnya sambil tertawa lebar.
Ditanya apakah surat rekomendasi sudah diterima, setelah dua hari di DPP? Begug hanya diam. “Wah dikuping wartawan,” ujarnya sambil masuk ke dalam mobil dinasnya.
Diberitakan, dua Cabup-Mulyadi dan Kirno Sulieh serta satu Cawabup Edy Poerwanto mundur dari pencalonannya dari PDIP dengan alasan untuk memuluskan duet Maryoto-Begug. Ketiga mengatakan pengunduran dirinya juga untuk memberikan kesempatan pada generasi tua yang masih ingin maju sebagai Cabup-Cawabup, sehingga sebagai generasi tua tahu diri.
tus