SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
“Kita memunyai tokoh-tokoh hebat seperti Gatutkaca, Semar, Srikandi, Surtikanti, Cakil, Wiro Sableng (tokoh-tokoh pewayangan dan cerita Jawa), Si Pitung (tokoh cerita Betawi) dan sebagainya. Mereka itu tidak kalah jika dibandingkan dengan Batman, Kura Kura Ninja, Sincan dan sebagainya yang berasal dari luar negeri,” ujar Koordinator BNK Sukoharjo, Agus Widanarko ketika ditemui di sela-sela aksi pengenalan animasi tokoh-tokoh lokal Nusantara di Simpanglima, Sukoharjo, Sabtu (12/5/2012).
Menurut dia aksi yang melibatkan belasan generasi muda Sukoharjo itu dilandasi keprihatinan lunturnya kebanggaan generasi muda Indonesia umumnya terhadap budaya lokal. Padahal saat ini negara-negara luar termasuk Negara tetangga gencar memperkenalkan tokoh-tokoh rekaan mereka sebagai jati diri bangsa.
Dia mencontohkan tokoh film animasi Upin dan Ipin dari Negeri Jiran, kini sudah menginvasi budaya lokal Indonesia. Sehingga tokoh rekaan dari Malaysia ini dinilai sangat popular di Indonesia yang sebenarnya memunyai banyak tokoh-tokoh hebat dengan jumlah melimpah.
Terkait itu pihaknya mencoba membangkitkan kecintaan generasi muda Indonesia agar bangga dan menyukai tokoh-tokoh animasi lokal se-Nusantara. Guna merealisasikan gagasan tersebut pihaknya menggandeng penggemar animasi Solo untuk memberi pelatihan animasi kepada para generasi muda setempat.
“Kami dating dari Solo atas undangan BNK Sukoharjo untuk memberi pelatihan animasi. Karena itu tadi sebelum aksi ini dilaksanakan teman-teman generasi muda Sukoharjo mendapat pelatihan singkat,” terang salah seorang penggemar animasi di Solo, Animasolo, Dony ketika ditemui di sela-sela aksi.
Sementara itu aksi penggalakan animasi lokal Indonesia yang digelar di traffic light Simpang Lima, pusat Kota Sukoharjo ini mendapat perhatian warga pengguna jalan yang melintas. Sebab selain mereka menggunakan busana para tokoh yang mereka peragakan juga membagi-bagikan sejumlah stiker ajakan membangkitkan semangat mencintai tokoh animasi lokal.
