Soloraya
Sabtu, 23 Juli 2011 - 14:34 WIB

Bocah asal Jenar kalap di Kedung Cangkringan

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok Solopos)

ilustrasi (dok Solopos)

Sragen (Solopos.com)–Nawang, 11, bocah asal Dukuh Pindi RT 11, Desa Mlale, Kecamatan Jenar, Sragen kalap di Kedung Cangkringan, sebuah sungai aliran Bengawan Solo, Jumat (22/7/2011) sekitar pukul 15.20 WIB. Tim SAR Himalawu dan Tim Tarunan Siaga Bencana (Tagana) Sragen masih mencari jasat bocah itu hingga Sabtu (23/7/2011) siang.

Advertisement

Anak pasangan Nariyo, 47, dan Ngatini, 46, itu semula menggembala kambing di pinggir sungai. Saat itu kondisi sungai banjir dan banyak barang yang mengambang terbawa arus. Bocah itu tertarik sebuah barang mirip plastik atom. Dia mencoba mengambil benda itu dengan mendekati tepi sungai. “Mungkin saat hendak mengambil benda itu, Nawang terpeleset ke sungai dan hanyut terbawa arus,” ujar warga setempat Sri Wahono kepada Espos, Sabtu siang.

Tak jauh dari tempat Nawang, dua orang bocah, Lukito, 12, dan Tory, 12, sempat melihat tangan Nawang yang melambai ke atas meminta tolong. Dua bocah asal Pindi RT 18 langsung berteriak meminta tolong ada orang hanyut. Warga sekitar pun langsung berkerumun di sekitar sungai dan segera mencari tubuh anak itu.

Pasangan Nariyo dan Ngatini pun sontak syok setelah mendengar anaknya  yang nomor tiga hanyut.  Anggota Tagana Sragen, Lukito, mengaku masih mencari jasat bocah itu. Tim SAR dibagi menjadi dua, Tim SAR Himalawu menyisir mulai dari perbatasan Mantingan dan Tim Tagana menyisir mulai dari tempat kejadian perkara (TKP). “Hingga pukul 14.00 WIB, kami belum menemukan jasat korban. Kami mencari tubuh korban sejak Jumat petang sekitar
pukul 17.30 WIB,” tuturnya.

Advertisement

(trh)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif