Solopos.com, SUKOHARJO -- Usia Darwin masih 12 tahun namun bocah asal Cemani, Grogol, Sukoharjo, itu sudah bisa menghasilkan uang sendiri dari jualan cilok.
Di saat anak-anak seusianya sibuk bermain, Darwin Jazilin, 12, warga RT 002/RW 011 Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, harus mengisi waktunya dengan berkeliling untuk jualan.
Darwin menjajakan cilok keliling Solo dari siang hari hingga menjelang petang. Ditemui Solopos.com di rumahnya, Jumat (24/7/2020), Darwin mengaku berjualan cilok untuk membantu orang tuanya.
Bayi Laki-Laki Baru Lahir di Sukoharjo Positif Covid-19
Bayi Laki-Laki Baru Lahir di Sukoharjo Positif Covid-19
Bocah 12 tahun yang jualan cilok itu merupakan anak kedua dari pasangan asal Cemani, Sukoharjo, Iskandar, 39, dan Widaningsih, 38. Dia menuturkan ayahnya bekerja sebagai petugas kebersihan di RS dr Oen Kandang Sapi Solo.
Sedangkan ibu Darwin juga jualan cilok. "Ibu jualan cilok dari pagi sampai siang di Alfamart Batik Keris. Lalu dari jam tiga sampai magrib gantian saya yang jualan muter keliling Solo," kata dia.
29 Nakes RSUD Wonogiri Positif Covid-19, Pemkab Cari Pengganti dari Faskes Lain
Rasa lelah sesekali menghampiri bocah asal Cemani, Sukoharjo, itu saat keliling jualan cilok. Dengan berbekal air minum dia beberapa kali istirahat sejenak sambil menunggu pembeli datang.
"Capek ya pasti. Tapi sudah niat membantu orang tua," kata bocah yang baru diterima sebagai siswa baru SMP Negeri 24 Solo ini.
Dia pun tak malu harus jualan cilok. Di saat teman-temannya bermain, dia harus berjuang mengais rezeki. "Sering sih diajak main kalau sore sama teman-teman. Tapi kan saya tidak bisa. Yang penting pulang bisa bawa uang untuk tambahan penghasilan keluarga," katanya.
Positif Covid-19, Achmad Purnomo Sempat Bertemu Presiden Jokowi
Bocah asal Cemani, Sukoharjo, itu mengaku uang hasil jualan cilok sebagian dia berikan kepada orang tuanya dan sebagian untuk jajan sama adiknya. Selain itu uang hasil jualannya juga untuk membeli kuota paket Internet.
Kuota internet ini digunakan untuk mengerjakan tugas sekolahnya selama pandemi Covid-19. yang harus menerapkan pembelajaran jarak jauh atau PJJ. "Sekarang ini kan tugasnya lewat HP terus. Bikin Youtube juga. Jadi uangnya buat jajan sama adik dan beli kuota," katanya.
Darwin bersama dua saudara, ibu, dan ayahnya tinggal di rumah indekos di Cemani sejak puluhan tahun silam. "Dari dulu tinggal di sini. Sudah puluhan tahun. Tapi memang hanya bisa ngekos," kata ayah Darwin, Iskandar.
Sekda Solo Ahyani Sebut Status Covid-19 Wawali Plus-Minus, Apa Artinya?
Iskandar mengaku pendapatannya sebagai petugas kebersihan rumah sakit tak mampu membiayai seluruh keperluan keluarga. Bahkan anak pertamanya berhenti sekolah karena terkendala biaya.
"Anak saya yang pertama hanya lulusan SMP terus berhenti. Tidak ada biaya buat sekolah lagi," ungkapnya.
Kisah Darwin diunggah di akun Instagram @thoric.idn pada Rabu (22/7/2020). Lewat unggahan tersebut, pengguna akun mengajak warganet untuk belajar dari perjuangan Darwin yang meski masih belia tapi tak menyerah mengais rezeki di tengah pandemi Covid-19.