Soloraya
Rabu, 18 Desember 2013 - 21:48 WIB

BOCAH KALAP : 3 Siswa SMP Kalap di Waduk Cengklik

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga tenggelam (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, BOYOLALI—Tiga remaja yang masih duduk di bangku SMP di Colomadu, Karanganyar, tenggelam saat perahu yang mereka tumpangi terbalik di Waduk Cengklik, Ngemplak, Boyolali, Rabu (18/12/2013) sekitar pukul 14.30 WIB.

Pencarian ketiga korban sempat terkendala cuaca karena hujan lebat. Hingga berita ini diturunkan, pencarian oleh tim SAR Boyolali dibantu nelayan setempat masih dilakukan.
“Berdasar informasi, perahu tersebut ditumpangi empat orang, lalu tiba-tiba terbalik. Dari empat orang itu, hanya satu yang tidak tenggelam yaitu Viater, 15, warga Mantren, Gedongan, Colomadu karena dia bisa berenang,” ujar Kanit Intelkam Polsek Ngemplak, Aiptu Mulyono ketika ditemui di sela-sela pencarian di Waduk Cengklik.

Advertisement

Menurut Mulyono, ketiga korban tenggelam semuanya warga Colomadu dan masih bersekolah di SMPN 1 Colomadu. Mereka masing-masing Angel Pramana Putra, 15, warga Desa Malangjiwan; Hendi, 15, dan Christopus, 14, keduanya warga Mantren, Gedongan, Colomadu.

Sementara itu orang tua Angel, Kartika, 36, yang berada di lokasi tak kuasa menahan tangis. Dia mengatakan ketika itu putranya berpamitan ke sekolah karena ada kegiatan. Karena itu dia tak mempermasalahkannya.
“Tadi pamitnya itu ke sekolah jadi saya ya tidak melarang. Kalau tahu Angel mau ke waduk tentu saya tidak memperbolehkannya,” ujar dia.

Informasi yang dihimpun solopos.com di lokasi menyebutkan semula keempat anak itu naik perahu dari bekas kendaraan air jet ski milik ayah Putra, warga Blulukan dari dekat dermaga, timur pintu air. Sebenarnya Putra, 14, dan Riko, 14, warga Klegen, Malangjiwan, Colomadu sudah mengingatkan teman-teman mereka agar berhati-hati.

Advertisement

Ketika itu Putra membeli minuman di warung yang berada di tepi waduk. Namun ketika dia kembali ke lokasi, dia mendengar kabar ada perahu yang terbalik dan ternyata korbannya adalah rekan-rekannya sendiri.
Begitu ada kabar perahu terbalik dan remaja tenggelam, sejumlah nelayan setempat berusaha menolong menggunakan perahu dan getek. Namun karena turun hujan cukup lebat mereka menepi.

“Lebih baik kami menepi dulu menunggu agar hujan reda. Karena kami takut nanti ada petir, sebab beberapa kali ada kejadian orang tersambar petir di waduk ini,” papar sejumlah nelayan setempat.

Tetapi setelah hujan agak reda mereka terjun ke waduk lagi dibantu Tim SAR dari Basarnas Colomadu. Mereka fokus mengitari satu tempat ketika perahu diketahui terguling.

Advertisement

Pada bagian lain orang tua Riko di Klegen yang mendengar kabar tersebut sempat panik. Karena hingga Magrib putranya belum pulang. Namun setelah dicek ke saudaranya di Malangjiwan, Riko ternyata mampir ke rumah saudaranya tersebut untuk berteduh dari guyuran air hujan. “Ini sekarang sudah ketemu dan saya ajak pulang. Karena orang tuanya menunggu di rumah,” papar salah seorang tetangganya, Sukadi, 45.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif