SOLOPOS.COM - Petugas kepolisian dan TNI mengecek area persawahan tempat seorang anak meninggal tersetrum kawat berlistrik untuk mengusir tikus di Desa Ngreden, Wonosari, Kamis (7/12/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — FH, 8, bocal laki-laki asal Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari, Klaten, meninggal dunia akibat tersetrum jebakan tikus berlistrik yang dipasang di persawahan desanya, Rabu (6/12/2023) malam.

Salah satu teman korban mengatakan saat itu, korban dan teman-temannya bermain di sawah untuk menangkap laron, cacing dan ikan. Lokasi sawah itu berjarak ratusan meter dari rumah keluarga bocah yang masih duduk di bangku kelas II Madrasah Ibtidaiah (MI) tersebut.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Area persawahan yang dipasangi kawat beraliran listrik di sekelilingnya itu berjarak sekitar 50 meter dari jalan pinggir kampung yang berbatasan dengan sawah.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Kamis (7/12/2023), seutas kawat masih mengelilingi area persawahan itu. Di salah satu sisi terdapat lampu penanda dengan kabel yang sudah diputus dari aliran listrik.

Salah satu teman korban berinisial T, 10, menceritakan FH tersetrum listrik sekitar pukul 19.00 WIB. Selepas Salat Isya, sebagian anak-anak bermain ke sawah di seberang masjid. T tak ikut bermain di area persawahan tersebut.

T menjelaskan ada sekitar lima anak yang bermain di sawah termasuk FH. T tak mengetahui pasti alasan teman-temannya bermain ke sawah malam itu. “Jarene meh nangkep laron, cacing, karo iwak,” kata T saat ditemui Solopos.com di dekat area persawahan.

T kemudian mendengar teriakan salah satu anak dan warga berdatangan. Saat mendatangi lokasi, T mengatakan sudah banyak orang dewasa yang menolong FH.

Kepala Desa (Kades) Ngreden, Sunarto, mengaku mendapat informasi terkait kejadian itu pada Rabu sekitar pukul 20.00 WIB. “Informasi dari warga, anak itu bermain dengan teman-temannya di sawah. Kemudian warga mendengar ada anak minta tolong dan anak ini dibawa ke dokter,” kata Sunarto.

Bahan Introspeksi

Di rumah sakit, lanjut Sunarno, bocah tersebut dinyatakan sudah meninggal dunia. Kemudian, untuk lebih meyakinkan, keluarga membawanya ke rumah sakit dan anak sudah meninggal dunia

Sunarto mengatakan FH bersama teman-temannya bermain di sawah yang dipasangi kawat dialiri listrik. Pemasangan kawat beraliran listrik itu dimaksudkan untuk mengusir hama tikus agar tak menyerang sawah.

Dari keterangan yang dia dapat, kawat itu baru dipasang pemilik sawah pada Rabu sore dan mengelilingi dua patok sawah. Hanya di dua patok sawah itu yang dipasangi kawat beraliran listrik.

Sunarto menjelaskan keluarga FH sudah menerima kejadian tersebut dan ikhlas atas meninggalnya anak mereka. Dia menjelaskan peristiwa itu akan menjadi bahan intropeksi pemerintah desa dan petani agar kejadian serupa tidak terulang.

Kasi Humas Polres Klaten, Iptu Abdillah, menjelaskan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu, salah satu saksi mendengar suara beberapa anak minta tolong dan kemudian berlari ke arah suara.

Di sana, saksi melihat korban sudah berada di sawah berdekatan dengan kawat yang dialiri listrik. “Saksi bersama warga lainnya kemudian membopong korban dan membawa korban ke RS PKU Muhammadiyah Delanggu dan hasil pemeriksaan medis sudah dalam kedaaan meninggal dunia,” kata Abdillah.

Kapolsek Wonosari, AKP Sriyanto, mengatakan korban sudah dinyatakan meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit. Korban mengalami luka tersengat listrik pada bagian kaki berdasarkan keterangan dari dokter rumah sakit.

“Dari pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak akan menuntut atau melakukan hal-hal yang lain serta sudah membuat surat pernyataan,” kata Kapolsek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya