SOLOPOS.COM - Polisi berjaga saat dilakukan penggeledahan rumah terduga teroris, Suyanto, di Puntuk Unggul RT 002/RW 017 Desa Tunggulrejo, Jumantono, Karanganyar, Minggu (11/12/2016) siang. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Bom Bekasi diduga terkait dengan salah seorang warga Karanganyar, Suyanto.

Solopos.com, KARANGANYAR – Ayahanda Suyanto, terduga teroris terkait temuan bom di Bekasi, Harjo Suwito, 70, menuturkan anaknya sempat mengajak dua temannya dari Solo, ke rumahnya, pada Jumat (9/12/2016) pukul 19.00 WIB.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Suyanto menitipkan tas milik temannya. “[Dia] tanya istri saya, lemari yang kosong mana, katanya mau titip tas milik temannya,” ujar Harjo Suwito, saat diwawancara wartawan, di lingkungan rumahnya di Dusun Puntuk Unggul, Desa Tunggulrejo, Kecamatan Jumantono, Karanganyar, Minggu (11/12/2016).

Saat itu, Suyanto dan dua temannya berada di rumah Harjo Suwito hingga sekitar pukul 21.00 WIB. Suyanto pulang ke rumahnya, sedangkan dua teman Suyanto kembali ke rumah mereka.

Esok harinya, Sabtu (10/12) sekitar pukul 07.00 WIB Suyanto datang kembali ke rumah Harjo Suwito mengambil tas yang dititipkannya.

“Saat itu dia bilang tas akan dikembalikan ke temannya.” kata dia.

Harjo Suwito mengatakan saat ini Suyanto berada di Jakarta mengikuti sebuah pengajian. Ihwal senapan angin yang disita polisi, menurut dia, dibeli anak bungsunya, Wistono.

“Anak saya [Suyanto] pengajian di Jakarta. Bedil yang diambil polisi tadi yang beli anak ragil saya, Wistono. Dia sekarang tinggal di Jogja. Jadi itu bukan milik Suyanto,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap tiga terduga teroris, dua laki-laki dan satu perempuan, di rumah kontrakan di Jl. Bintara Jaya 8 Bekasi, Jawa Barat, Sabtu sore. Polisi menemukan barang bukti berupa bom rakitan berbentuk penanak nasi elektronik (rice cooker) di kamar 104 kontrakan tiga lantai itu.

Tim Gegana Polda Metro Jaya meledakkan satu dari tiga bom aktif yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) pada Sabtu malam. Bom tersebut diledakkan pukul 19.20 WIB dengan menggunakan sebuah tabung pengaman yang terpasang di mobil Tim Gegana.

Tiga orang yang ditangkap itu antara lain berinisial NS, AS (laki-laki) dan DYN (perempuan).

Polisi juga menangkap SY atau Suyanto alias Abu Izzah Sabtu petang sekitar pukul 18.15 WIB di daerah Sabrang Kulon Matesih, Kabupaten Karanganyar.

Dengan penangkapan SY alias Abu Izzah, maka polisi telah mengamankan empat terduga teroris yang diduga merupakan jaringan Bahrun Naim, petempur ISIS asal Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya