SOLOPOS.COM - Lokasi ledakan bom Depok (Foto: Dokumentasi)

Lokasi ledakan bom Depok (Foto: Dokumentasi)

KARANGANYAR–Pihak keluarga Anwar alias Wahyu Ristanto masih tidak percaya Anwar tersangkut jaringan teroris. Keterkejutan itu semakin bertambah ketika harus menerima kenyataan warga Dusun Banaran, Desa Jatiyoso, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar itu meninggal, Rabu (12/9/2012) sore.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Bahkan karena shock, nenek Anwar, Giyem tak mau makan sejak kemarin. Pantauan Solopos.com, Kamis (13/9/2012  petugas polisi maupun TNI yang menyambangi rumah keluarga Anwar berusaha membujuk perempuan berusia sekitar 80 tahun itu untuk makan. Karena dikhawatirkan jika ia tidak makan akan memicu masalah kesehatan.

Seperti diberitakan sebelumnnya, selama ini anak pertama dari pasangan Miko dan Wari itu dikenal kalem dan rajin ibadah. Umurnya saat ini belum ada 26 tahun. Selepas lulus sekolah menengah atas (SMA) dan mengikuti kursus singkat, Anwar alias Wahyu menjajal peruntungan di Jakarta. Beberapa waktu setelah itu dia pulang ke Jatiyoso lalu kembali merantau ke Kalimantan.

“Di rumah dia baik sekali, sopan, kalem, rajin salat. Dia juga sering melakukan azan di musala dusun,” ungkap Widodo, salah seorang kerabat Wahyu, kepada Solopos.com, Rabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya