Soloraya
Minggu, 6 Oktober 2013 - 15:54 WIB

BOM MOLOTOV SUKOHARJO : Gorda: Saya Tak Pernah Punya Musuh

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakapolres Sukoharjo, Kompol Amingga Primastito, melemparkan botol plastik dari luar pagar rumah ke arah serambi rumah politisi muda PDIP, Slagen Abu Gorda, yang menjadi korban pelemparan bom molotov, Sabtu (5/10/2013) malam. Polisi masih menyelidiki serangkaian serangan bom molotov yang terjadi di wilayah hukum Polres Sukoharjo. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO – Kediaman  politisi muda PDI Perjuangan (PDIP) Kota Makmur, Slagen Abu Gorda, 31, dilempari bom, Sabtu (5/10/2013) malam. Gorda mengaku selama ini dia merasa tak pernah punya musuh.

Saat ditemui wartawan, Minggu (6/10), dia mengaku kaget menerima serangan tersebut. Pasalnya Sekretaris Komisi II DPRD Sukoharjo itu merasa tidak pernah mempunyai musuh. Dia juga mengaku tidak pernah mendapatkan ancaman gelap beberapa waktu terakhir.

Advertisement

Gorda—panggilan akrabnya, menduga serangan tersebut dilatarbelakangi agenda pemilihan umum legislatif (Pileg) 2014.

Saat ini dia menjadi Caleg DPRD Sukoharjo dari PDIP di daerah pemilihan (dapil) I. “Saya caleg nomor urut enam di Dapil I. Saya rasa ini [serangan bom] ada kaitan dengan agenda pileg tahun depan. Sebab kalau musuh atau lawan di luar itu [pileg] saya tidak punya. Saya juga relatif tidak begitu banyak bicara beberapa waktu ini,” katanya.

Pada Minggu dini hari Gorda langsung melaporkan insiden penyerangan di rumahnya kepada petugas Polres Sukoharjo. Kapolres Sukoharjo, AKBP Ade Sapari ditemani Wakapolres Kompol Amingga Primastito dan Kasat Intelkam, AKP Teguh Prasetyo, mengecek lokasi pelemparan bom molotov Minggu siang. Kapolres juga meminta keterangan awal dari korban.

Advertisement

Saat ditemui wartawan AKBP Ade Sapari mengatakan pihaknya masih menyelidiki teror pelemparan bom molotov yang terjadi beberapa kali dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Dia menegaskan, pola serangan bom molotov di kediaman politisi PDIP berbeda dengan serangan sebelumnya. Polisi memfokuskan penyelidikan di rumah pelapor.

“Serangan di Atrium Solo Baru menggunakan botol air mineral. Kalau di sini [rumah Gorda] diduga menggunakan botol kaca. Penyidik masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan melakukan pendalaman,” paparnya.

Barang bukti (BB) serangan bom molotof di rumah politisi PDIP Sukoharjo yang berhasil diamankan polisi yakni pecahan botol, sumbu bom molotov, cairan bensin dan bingkai lukisan yang terbakar.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif