Soloraya
Jumat, 15 Januari 2016 - 18:40 WIB

BOM SARINAH THAMRIN : Tim Polri-TNI di Sragen Razia Bahan Peledak di Jalan Solo-Sragen

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo (kiri) mengecek truk pengangkut barang dalam razia bahan peledak di jalan raya Solo-Sragen, Jumat (15/1/2016). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Bom Sarinah Thamrin, polisi dan TNI di Kabupaten Sragen menggelar razia bahan peledak di jalan nasional Solo-Sragen sebagai antisipasi dampak teror bom di Jakarta.

Solopos.com, SRAGEN–Tim gabungan Polres Sragen dan Kodim 0725/Sragen menggelar operasi bahan peledak (handak) atau bom di Jl. Raya Solo-Sragen, tepatnya di depan BRI Duyungan, Sidoharjo, Sragen, Jumat (15/1/2016). Operasi tersebut dilakukan untuk antisipasi dampak teror bom di Starbucks dan Pos Polisi Sarinah Jl. M.H. Tamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2016) lalu.

Advertisement

Selain itu, Polres juga memperhatikan secara khusus untuk wilayah Masaran karena terindikasi pernah ada aktivis terorisme. Operasi dilakukan dengan merazia mobil boks dan kendaraan pribadi yang berpelat nomor luar kota. Semua kendaraan dari arah Solo yang dirazia dan diperiksa isi dan surat-suratnya. Operasi gabungan itu dipimpin Kabag Oprasional Polres Sragen Kompol Joni Susilo didampingi Kapolsek Sidoharjo AKP Agus Taruna dan Kasat Sabhara Polres Sragen AKP Hartono. Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo sempat meninjau pelaksanaan operasi tersebut.

Kegiatan tersebut melibatkan puluhan personel Satuan Sabhara bersenjata laras panjang, Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim), dan Satuan Lalu Lintas (Satlantas). Kabag Ops Polres Sragen, Kompol Joni Susilo, mewakili Kapolres Sragen saat ditemui wartawan di sela-sela operasi, mengatakan operasi itu merupakan operasi kali ketiga setelah Kapolri menetapkan siaga I untuk seluruh wilayah Indonesia.

“Operasi yang pertama digelar di wilayah kota dan Sambungmacan yang merupakan perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain pagi ini, operasi juga akan dilaksanakan terus pada sore hari. Operasi terus dilakukan sampai ada pencabutan status siaga dari Kapolri,” kata Joni.

Advertisement

Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo menjelaskan sasaran operasi berupa semua kendaraan boks atau mobil pribadi yang mencurigakan secara selektif. Selama dua hari terakhir, Kapolres belum menemukan indikasi kendaraan atau orang yang mencurigakan. Dia mengatakan operasi ini berorientasi pada pembatasan akses potensi kerawanan.

“Sasaran kami handak atau bom. Kemarin [Kamis], kami berkoordinasi dengan Polres Ngawi juga melakukan operasi serupa. Kami merazia kendaraan yang masuk Sragen sedangkan Polres Ngawi merazia kendaraan dari Sragen yang masuk Ngawi. Di perbatasan Karanganyar juga koordinasi dengan Polres Karanganyar,” ujar Kapolres.

Kapolres menyatakan perhatian khusus diberikan kepada daerah perbatasan dan daerah yang pernah ada aktivitas terorisme, salah satunya di Masaran.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif