Soloraya
Rabu, 3 Juli 2013 - 18:10 WIB

BONEK DITANGKAP : Lempari Kendaraan di Ampel, 38 Bonek Digelandang ke Mapolres Boyolali

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan bonek saat menjalani pemeriksaan di Mapolres Boyolali, Rabu (3/7/2013). (Oriza Vilosa/JIBI/Solopos)

Puluhan bonek saat menjalani pemeriksaan di Mapolres Boyolali, Rabu (3/7/2013). (Oriza Vilosa/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Sebanyak 38 suporter tim Persebaya atau bonek, Rabu (3/7/2013) sore, digelandang ke Mapolres Boyolali. Mereka terindikasi melempari kendaraan di kawasan tanjakan Kebonan, Kecamatan Ampel atau jalur Solo-Semarang.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Solopos.com, para suporter itu diperiksa di dua ruang di Mapolres Boyolali. “Mereka marah karena truk yang mau mereka tumpangi tak mau. Truk yang dimaksud sedang mengangkut mobil,” terang Kapolres Boyolali AKBP Budi Haryanto melalui Kasatreskrim AKP Dwi Haryadi saat dihubungi Solopos.com, Rabu sore.

Kemarahan para suporter, lanjut Dwi, dilampiaskan melalui aksi pelemparan batu. Dia memastikan tak ada korban dari kejadian tersebut. Tak berselang lama, anggota Brimob melintas di jalur tersebut. Para suporter pun digelandang ke Mapolres Boyolali.

Lebih lanjut, Dwi menerangkan pemeriksaan bertujuan sebagai bentuk pembinaan terhadap suporter. Dia memastikan setelah pembinaan disampaikan suporter akan dilepas.

Advertisement

“Sifatnya pembinaan. Setelah itu mereka dilepas, totalnya 38 orang,” tukasnya.

Puluhan suporter mayoritas remaja itu masih menjalani pemeriksaan sekitar pukul 17.30 WIB.
Informasi yang diterima Solopos.com, para suporter itu menempuh perjalanan dari Surabaya menuju Jepara. Mereka ingin menyaksikan tim kesayangannya bertanding di Bumi Kartini, Kamis (4/7/2013).

“Mau nonton DU [Divisi Utama], antara Persebaya melawan Persijap Jepara,” kata salah satu bonek, Aan di sela-sela pemeriksaan.

Advertisement

Aan dan beberapa rekannya tak mengira akan berurusan dengan polisi. Dia mengaku kaget lantaran saat kejadian tengah tertidur di sebuah truk.

“Saya kaget. Kami tidur semua di truk. Tahu-tahu dibawa kesini,” ujarnya.

Erwin Sudarta, 20, suporter lainnya, menerangkan, berangkat dari Surabaya Selasa (2/7/2013) malam. Mereka menempuh perjalanan darat dengan menumpang kendaraan yang ditemui di jalan.

“Estafet. Terakhir, kami menumpang truk di pertigaan yang ada tugunya. Iya, Kartasura,” ulasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif