Magdalena Naviriana Putri / Kaled Hasby Ashshidiqy | SOLOPOS.com
Solopos.com, SUKOHARJO — Grogol menjadi kecamatan dengan jumlah keluarga maupun warga miskin terbanyak di Kabupaten Sukoharjo. Hal itu tercatat dalam data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan (P3KE).
P3KE mencatat sedikitnya ada sebanyak 91.002 keluarga kategori miskin di Kabupaten Sukoharjo dengan jumlah individu mencapai 364.761 jiwa. Jumlah itu tersebar di 12 kecamatan dengan angka tertinggi ada di Grogol dengan 12.190 keluarga dan 50.436 jiwa masuk kategori miskin. Sedangkan kecamatan dengan penduduk miskin paling sedikit yakni Bulu, yakni 4.096 keluarga dengan 16.022 jiwa.
Camat Grogol, Herdis Kurnia Wijaya, menyebut tingginya penduduk miskin di wilayahnya sebagai konsekuensi dari bonus demografi. “Sesuai atau tidak kami tidak tahu, tetapi data tersebut pasti ada dasarnya. Tetapi yang jelas, kami dengan jumlah penduduk terbesar ditambah tipologi daerah yang walaupun desa masyarakatnya urban. Sehingga jika dihitung keluarga atau jiwa terkait apa pun pasti kami yang paling besar,” kata Herdis, Kamis (2/3/2203).
Dia mengungkapkan wilayahnya masih ada rumah yang luasnya hanya 3 x 3 meter persegi namun dihuni oleh lima bahkan lebih anggota keluarga. Herdis memandang hal itu sebagai tantangan untuk mengentaskan kemiskinan di tengah problematika masyarakat urban.
Dia mengungkapkan wilayahnya masih ada rumah yang luasnya hanya 3 x 3 meter persegi namun dihuni oleh lima bahkan lebih anggota keluarga. Herdis memandang hal itu sebagai tantangan untuk mengentaskan kemiskinan di tengah problematika masyarakat urban.
“Mereka datang ke sini mengadu nasib kemudian menjadi penduduk di sini. Padahal pekerjaan mereka juga tidak bisa langsung mapan, itulah risikonya. Berbeda jika dibandingkan dengan wilayah Sukoharjo selatan yang jumlah penduduknya lebih sedikit,” kata Herdis.
Di Grogol, banyak warga perantauan dengan kondisi pekerjaan yang belum menentu. Dia memastikan akan melakukan verifikasi faktual soal data warga miskin ke masing-masing kebayanan jika diperlukan.
Berdasarkan data P3KE yang diunggah di laman p3ke.kemenkopmk.go.id, berikut urutan kecamatan dengan jumlah keluarga dan warga miskin terbanyak di Sukoharjo:
Dibandingkan dengan kabupaten/kota di wilayah Soloraya, Sukoharjo menempati posisi terendah dalam hal jumlah keluarga maupun individu miskin. Terbanyak adalah Kabupaten Klaten dengan 191.341 keluarga dan 694.711 jiwa, kemudian Sragen di posisi kedua dengan 122.042 keluarga dan 457.801 jiwa.
Di Kabupaten Boyolali tercatat ada 113.061 keluarga dan 427.622 jiwa kategori miskin, Karanganyar ada 108.946 keluarga dan 429.145 jiwa kategori miskin. Kemudian Sukoharjo ada 91.002 keluarga dan 364.761 jiwa, terakhir Solo dengan 49.923 keluarga dan 184.779 jiwa kategori miskin.
Sementara itu, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, sebelumnya mengatakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayahnya yang sebesar 77,94 menjadi yang tertinggi di antara kabupaten se-Jawa Tengah. Selain itu, angka kemiskinan Sukoharjo tahun 2022 sebesar 7,61% dan kemiskinan ektrem 0,36% yang merupakan terendah kedua di Jateng.
Bupati juga menyampaikan, untuk tingkat pengangguran terbuka Kabupaten Sukoharjo tahun 2022 sebesar 2,67%, terendah ketiga se-Jateng. Disisi lain, tren pertumbuhan ekonomi cenderung menunjukkan angka yang menggembirakan.
“Capaian tersebut janganlah membuat kita terlena karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan,” ujarnya dalam pembukaan Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Sukoharjo Tahun 2024 beberapa waktu lalu.