Soloraya
Rabu, 23 Februari 2022 - 20:39 WIB

Boyolali PPKM Level 3, Sekda Sebut Tak Ada Pembatasan Mobilitas

Nimatul Faizah  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sekda Boyolali, Masruri. (Solopos-Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Kenaikan kasus aktif Covid-19 membuat Kabupaten Boyolali berada pada Level 3 Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Namun, kenaikan level PPKM di Boyolali tersebut ternyata tak membuat banyak perubahan seperti saat PPKM level 2.

“Tidak banyak perubahan antara level 2 dan 3, jam orang berjualan masih sama, yang penting protokol kesehatan. Kalau jamnya [tutup] dimajukan ya kasihan. Baru siap-siap untuk buka toko terus tutup ya kasihan,” kata Sekda Boyolali, Masruri, saat ditemui di kawasan kantor terpadu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali, Rabu (23/2/2022).

Advertisement

Masruri mengatakan juga tidak ada pembatasan mobilitas di saat Boyolali masuk PPKM level 3 ini. Ia menambahkan yang paling penting adalah masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Terus, Boyolali Masuk PPKM Level 3

“Tingkatkan protokol kesehatan, yang penting pakai masker. Kalau kepentingan tidak mendesak tidak usah pergi keluar kota dulu,” jelasnya.

Advertisement

Bisa Melaksanakan WFH

Lebih lanjut, Masruri mengungkapkan karyawan yang bekerja di kantor pemerintahan dapat melaksanakan work from home (WFH) dengan syarat.

“Yang boleh WFH yang kena tracking, yang positif [Covid-19], yang isolasi mandiri. Misal ada yang kena tracking, ada yang positif, atau dia harus isolasi karena greges-greges gitu ya mengajukan WFH saja ke kepala dinas masing-masing, Itu yang kantor, kalau swasta kan tergantung perusahaannya, perusahaaannya tinggal mau seperti apa,” kata Masruri.

Baca juga: Harga Merosot, Petani Selo Boyolali Jual Wortel Bayar Seikhlasnya

Advertisement

Untuk kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Boyolali saat situasi PPKM Level 3, lanjut dia, juga tidak ada perubahan.

“Sekolah tetap tatap muka, jadi bagi sekolah yang tidak ada kasus ya tatap muka. Pada dasarnya sama, cuma statusnya naik, jadi hanya peningkatan protokol kesehatan saja,” tegasnya.

Sementara itu, kasus aktif Covid-19 di Boyolali menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali pada Rabu (23/2/2022) pukul 14.45 WIB terdapat 429 kasus tambahan. Hal tersebut menjadikan kasus aktif di Boyolali menjadi 2.175 dengan rincian dirawat 92 orang, isolasi mandiri 2.082 dan isolasi terpusat satu orang.

Baca juga: Buruh Boyolali Berunjuk Rasa Tolak JHT Cair di Usia 56 Tahun

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif