SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SAMPAH BOYOLALI-Kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) di Winong, Kecamatan Boyolali mengkhawatirkan. Diperkirakan, TPA ini tidak cukup menampung sampah se-Kabupaten Boyolali dalam jangka lama. Foto diambil pekan lalu. (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Boyolali (Solopos.com)–Boyolali terancam kebanjiran sampah. Pasalnya, volume sampah yang dibuang jauh lebih besar dibanding luasan lahan pembuangan sampah. Terlebih, alat pengolah sampah menjadi pupuk organik belum maksimal.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Luas lahan memang untuk TPA sangat kecil. Diperkirakan, tempat yang ada di Winong itu tidak cukup untuk menampung sampah dalam jangka lama,” ujar Kabid Kebersihan Dinas Pekerjaan Umum Perhubungan Pertambangan dan Kebersihan (DPUPPK) Boyolali, Gatot Sugeng saat ditemui wartawan baru-baru ini.

Gatot menambahkan TPA Winong hanya mampu menampung sampah kurang dari satu tahun. Sebab, luas lahan untuk TPA serta pengolahan sampah ini hanya sekitar 3 hektar. Padahal TPA di kabupaten lain misalnya di Karanganyar seluas 5 hektar.

Dijelaskan, jika peralatan pengolah mampu memproduksi sampah menjadi pupuk organik dengan jumlah lebih besar, sampah di TPA Winong dapat bernilai ekonomi. Setiap hari kurang lebih 60 meter kubik sampai 63 meter kubik sampah masuk ke TPA. Sedangkan yang mampu diolah menjadi pupuk organik hanya 1 sampai 3 meter kubik.

30% Sampah berasal dari empat pasar besar yaitu Karanggede, Ampel, Sunggingan dan Pengging. “Keempat pasar itu penyumbang 30% sampah di TPA Winong. Selain itu, adalah sampah rumah tangga. Alhasil, daya tampung TPA menyusut sedangkan luas lahan tetap,” terangnya.

Diakui, volume sampah yang masuk TPA jauh lebih banyak dibanding sampah yang bisa diolah menjadi kompos ataupun didaur ulang. Pihaknya pun telah mengajukan perluasan TPA pada APBD tahu anggaran 2012 ini.

“Kami juga mengajukan adanya sub-TPA di masing-masing kecamatan. Adanya tempat-tempat ini supaya tidak terjadi penumpukan di TPA Winong,” pungkasnya.

(rid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya