Soloraya
Selasa, 6 Desember 2011 - 12:05 WIB

Boyolali terancam kebanjiran sampah

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SAMPAH BOYOLALI-Kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) di Winong, Kecamatan Boyolali mengkhawatirkan. Diperkirakan, TPA ini tidak cukup menampung sampah se-Kabupaten Boyolali dalam jangka lama. Foto diambil pekan lalu. (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Boyolali (Solopos.com)–Boyolali terancam kebanjiran sampah. Pasalnya, volume sampah yang dibuang jauh lebih besar dibanding luasan lahan pembuangan sampah. Terlebih, alat pengolah sampah menjadi pupuk organik belum maksimal.

Advertisement

“Luas lahan memang untuk TPA sangat kecil. Diperkirakan, tempat yang ada di Winong itu tidak cukup untuk menampung sampah dalam jangka lama,” ujar Kabid Kebersihan Dinas Pekerjaan Umum Perhubungan Pertambangan dan Kebersihan (DPUPPK) Boyolali, Gatot Sugeng saat ditemui wartawan baru-baru ini.

Gatot menambahkan TPA Winong hanya mampu menampung sampah kurang dari satu tahun. Sebab, luas lahan untuk TPA serta pengolahan sampah ini hanya sekitar 3 hektar. Padahal TPA di kabupaten lain misalnya di Karanganyar seluas 5 hektar.

Dijelaskan, jika peralatan pengolah mampu memproduksi sampah menjadi pupuk organik dengan jumlah lebih besar, sampah di TPA Winong dapat bernilai ekonomi. Setiap hari kurang lebih 60 meter kubik sampai 63 meter kubik sampah masuk ke TPA. Sedangkan yang mampu diolah menjadi pupuk organik hanya 1 sampai 3 meter kubik.

Advertisement

30% Sampah berasal dari empat pasar besar yaitu Karanggede, Ampel, Sunggingan dan Pengging. “Keempat pasar itu penyumbang 30% sampah di TPA Winong. Selain itu, adalah sampah rumah tangga. Alhasil, daya tampung TPA menyusut sedangkan luas lahan tetap,” terangnya.

Diakui, volume sampah yang masuk TPA jauh lebih banyak dibanding sampah yang bisa diolah menjadi kompos ataupun didaur ulang. Pihaknya pun telah mengajukan perluasan TPA pada APBD tahu anggaran 2012 ini.

“Kami juga mengajukan adanya sub-TPA di masing-masing kecamatan. Adanya tempat-tempat ini supaya tidak terjadi penumpukan di TPA Winong,” pungkasnya.

Advertisement

(rid)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif