Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Karanganyar (Solopos.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar mulai mewaspadai kebakaran hutan. Pada musim kemarau seperti sekarang, hutan rentan terbakar. Selain hutan, kawasan yang rentan adalah kawasan industri dan permukiman penduduk.
Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar, Aji Pratama Heru K, kepada wartawan, akhir pekan lalu, mengatakan kawasan perhutanan sangat rentan terbakar terutama pada musim kemarau ini. Apalagi Kabupaten Karanganyar dikelilingi hutan di sekitar kaki Gunung Lawu. Heru menuturkan pepohonan yang mulai kering bisa memicu kebakaran hutan. ”Kebakaran sangat bisa terjadi meski hanya dari puntung rokok,” ujar Heru.
Selain hutan, Heru menambahkan potensi kebakaran tinggi juga terjadi di kawasan permukiman penduduk dan perindustrian. Beberapa kawasan industri yang dipantau dan diawasi secara ketat di antaranya Jaten, Kebakkramat dan Gondangrejo. Selain bahan yang diolah pabrik, kebakaran di industri juga dapat terjadi karena hubungan pendek arus listrik. Oleh karena itu, pihaknya meminta seluruh pemilik industri untuk terus meningkatkan proteksi dini bahaya kebakaran. Termasuk, mengecek kondisi alat pemadam api ringan (APAR), hydrant serta peralatan pemadaman api lainnya. ”Perusahaan juga wajib cek kondisi peralatan listriknya. Jangan sampai terjadi korsleting listrik karena salah satu penyebab kebakaran dari itu,” pintanya.
Terkait penanganan kebakaran di kawasan industri, Heru mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pemadam kebakaran di Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). Pihaknya juga menyiagakan relawan untuk membantu proses evakuasi bencana kebakaran.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun di DKP Karanganyar, hampir 60% lebih kasus kebakaran di Karanganyar terjadi di bidang industri karena faktor kelalaian memproteksi diri dari ancaman bahaya kebakaran. Sedikitnya tiga orang meninggal dunia dan delapan orang luka-luka dalam 113 kasus selama 2006-2010.
isw