Soloraya
Minggu, 19 Juni 2011 - 19:02 WIB

BPBD Karanganyar waspadai kebakaran hutan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - WASPADA KEBAKARAN -- Musim kemarau dengan angin kencang seperti saat ini menim,bulkan kerawanan kebakaran yang harus selalu diwaspadai masyarakat. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Karanganyar (Solopos.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar mulai mewaspadai kebakaran hutan. Pada musim kemarau seperti sekarang, hutan rentan terbakar. Selain hutan, kawasan yang rentan adalah kawasan industri dan permukiman penduduk.

Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar, Aji Pratama Heru K, kepada wartawan, akhir pekan lalu, mengatakan kawasan perhutanan sangat rentan terbakar terutama pada musim kemarau ini. Apalagi Kabupaten Karanganyar dikelilingi hutan di sekitar kaki Gunung Lawu. Heru menuturkan pepohonan yang mulai kering bisa memicu kebakaran hutan. ”Kebakaran sangat bisa terjadi meski hanya dari puntung rokok,” ujar Heru.

Advertisement

WASPADA KEBAKARAN -- Musim kemarau dengan angin kencang seperti saat ini menimbulkan kerawanan kebakaran yang harus selalu diwaspadai masyarakat, baik di lingkungan permukiman, industri atau kawasan hutan. (JIBI/SOLOPOS/dok)

pun meminta baik pendaki maupun warga di kawasan hutan untuk tidak sembarangan membuang puntung rokok dan memastikannya terbuang dalam kondisi mati. Mereka juga diminta tidak asal membakar sampah di sekitar hutan yang dikhawatirkan akan menyulut kebakaran. Apalagi ditambah cuaca panas disertai tiupan angin yang sangat kencang. ”Kebakaran hutan sangat rentan sekali. Jadi jangan asal membakar apa pun di sekitar hutan. Kalau merokok, pastikan puntung rokoknya benar-benar mati,” pintanya.

Selain hutan, Heru menambahkan potensi kebakaran tinggi juga terjadi di kawasan permukiman penduduk dan perindustrian. Beberapa kawasan industri yang dipantau dan diawasi secara ketat di antaranya Jaten, Kebakkramat dan Gondangrejo. Selain bahan yang diolah pabrik, kebakaran di industri juga dapat terjadi karena hubungan pendek arus listrik. Oleh karena itu, pihaknya meminta seluruh pemilik industri untuk terus meningkatkan proteksi dini bahaya kebakaran. Termasuk, mengecek kondisi alat pemadam api ringan (APAR), hydrant serta peralatan pemadaman api lainnya. ”Perusahaan juga wajib cek kondisi peralatan listriknya. Jangan sampai terjadi korsleting listrik karena salah satu penyebab kebakaran dari itu,” pintanya.

Advertisement

Terkait penanganan kebakaran di kawasan industri, Heru mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pemadam kebakaran di Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). Pihaknya juga menyiagakan relawan untuk membantu proses evakuasi bencana kebakaran.

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun di DKP Karanganyar, hampir 60% lebih kasus kebakaran di Karanganyar terjadi di bidang industri karena faktor kelalaian memproteksi diri dari ancaman bahaya kebakaran. Sedikitnya tiga orang meninggal dunia dan delapan orang luka-luka dalam 113 kasus selama 2006-2010.

isw

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif