SOLOPOS.COM - Sukarelawan dan warga membersihkan rumpun bambu yang menyangkut di jembatan Sungai Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Jumat (4/2/2022). (Istimewa/BPBD Klaten)

Solopos.com, KLATEN – Belasan desa di Klaten dibentuk menjadi desa tangguh bencana (Destana) dalam kurun waktu 2017-2022. Pembentukan ditujukan agar desa kian siap menghadapi potensi ancaman bencana yang ada di masing-masing wilayah.

Sepanjang 2017-2021, sebanyak 14 desa telah menjadi Destana secara bertahap. Di tahun 2022, BPBD Klaten memfasilitasi empat desa menjadi Destana. Salah satu desa yakni Desa Joho, Kecamatan Prambanan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Fasilitasi pembentukan Destana di Joho dilakukan, Senin-Rabu (14-16/3/2022). Dalam pembentukan Destana, ada pemetaan potensi bencana yang bisa terjadi di masing-masing wilayah. Di antara materi yang disampaikan saat fasilitasi pembentukan Destana di Joho, seperti konsep dasar penanggulangan bencana, pengajian risiko bencana berbasis partisipatif, pengembangan sistem peringatan dini, penyusunan rencana evakuasi, penyusunan rencana kontijensi, hingga penyusunan rencana penanggulangan bencana.

Baca Juga : Rawan, 4 Desa di Klaten Ini Dibentuk Jadi Desa Tangguh Bencana.

“Dari pembentukan ini dibangun upaya penanggulangan bencana termasuk terbentuknya perilaku. Harapannya desa beserta masyarakatnya semakin memahami serta mandiri beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana,” kata Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Sri Winoto, seusai membuka fasilitasi pembentukan Destana di Joho, Senin (14/3/2022).

Winoto mengatakan pembentukan Destana penting dilakukan menyusul beragamnya potensi bencana di Klaten. Potensi ancaman bencana berupa erupsi Gunung Merapi, gempa bumi, banjir, tanah longsor, hingga angin ribut.

“Sekarang ini penanganan kebencanaan lebih fokus kepada penguatan mitigasi dan pengurangan risiko bencana,” katanya.

Baca Juga : Diterjang Arus Sungai, Jembatan Jalan Karanganom-Klaten Ambrol.

Winoto mendorong agar semakin banyak desa yang membentuk Destana. Apalagi, ada kewajiban dari desa untuk mengalokasikan anggaran guna penanganan bencana.

“Kalau tidak salah 8 persen dana desa wajib dianggarkan untuk penanganan bencana. Ini yang semestinya dimanfaatkan ketika dalam situasi bencana,” kata dia.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Klaten, Endang Hadiyati Setyowati, mengatakan empat desa yang difasilitasi BPBD sebagai Destana yakni Desa Joho (Kecamatan Prambanan), Desa Karanganom (Kecamatan Klaten Utara), Desa Kupang (Kecamatan Karangdowo), serta Desa Karanglo (Kecamatan Polanharjo).

Baca Juga : Angin Kencang Terjang Kemalang Klaten, Pohon Durian Timpa Rumah Warga.

“Fasilitas bakal dilakukan BPBD secara bergiliran,” katanya.

Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mengatakan pembentukan Destana di Klaten sudah bergulir sejak 2017 lalu. Pembentukan itu menindaklanjuti Peraturan Kepala (Perka) BNPB No 1/2012 tentang Pedoman Umum Desa/Kelurahan Tangguh Bencana.

“Yang jelas perhatian pembentukan Destana sudah sangat bagus. Pada awalnya setahun hanya dua Destana di Klaten dan mulai tahun ini ada empat desa,” kata Nur.

Nur mengatakan dari belasan Destana, pembentukan Destana satu desa yakni Desa Sengon (Kecamatan Prambanan) difasilitasi perguruan tinggi. Sebanyak dua desa difasilitasi dari kolaborasi dengan BPBD Provinsi Jawa Tengah yakni Desa Mlese (Kecamatan Gantiwarno) dan Desa Paseban (Kecamatan Bayat).

Baca Juga : Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran 5 Km, Warga Belum Perlu Mengungsi.

“Sisanya difasilitasi dari BPBD Klaten,” kata Nur.

Nur mengakui jumlah Destana di Klaten yang tahun ini bakal menjadi 18 Destana masih jauh jika dibandingkan jumlah total desa/kelurahan yang ada di Klaten mencapai 401 desa/kelurahan. Dia berharap ada inisiasi dari masing-masing desa secara mandiri membentuk Destana dengan mengoptimalkan dana desa. BPBD siap mendampingi desa dalam pembentukan Destana.

“Harapannya dengan adanya destana berbasis mandiri dan bersifat swadaya akan mendorong percepatan pembentukan Destana,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya