Soloraya
Sabtu, 5 Januari 2019 - 12:30 WIB

BPBD Sukoharjo Ingatkan Tanda-Tanda akan Terjadi Tanah Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SUKOHARJO — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir, tanah longsor, dan angin ribut menyusul intensif hujan yang tinggi hingga sebulan mendatang.

Kepala BPBD Kabupaten Sukoharjo, Sri Maryanto, memprediksi curah hujan tinggi terjadi selama bulan ini. Warga di daerah rawan banjir atau berada di aliran Sungai Bengawan Solo diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir.

Advertisement

“Elevasi Sungai Bengawan Solo terus kita pantau. Dan kami juga koordinasi dengan daerah lain, seperti Wonogiri dan Klaten untuk memantau curah hujan di daerah tersebut,” katanya ketika berbincang dengan wartawan di Sukoharjo, Kamis (3/1/2019).

Selain potensi banjir, BPBD juga meningkatkan kewaspadaan ancaman bencana tanah longsor dan angin puting beliung. Beberapa daerah rawan longsor telah dipetakan berada di Kecamatan Weru, Bulu dan Tawangsari.

Pemantauan semakin diintensifkan dengan pengecekan langsung ke semua wilayah sampai di tingkat desa atau kelurahan. Dia mengatakan siaga kebencanaan tidak hanya pada pantauan kondisi alam. Kesiapan personel atau sukarelawan dari Tagana, TNI, Polri, dan instansi terkait juga ditingkatkan.

Advertisement

Logistik, obat-obatan dan perlengkapan evakuasi juga disiagakan. Pemkab Sukoharjo sendiri telah menyiapkan dana tidak terduga senilai Rp 15 miliar dalam APBD 2019 yang bisa digunakan untuk mengkover penanggulangan kebencanaan.

“Sampai saat ini laporan bencana masih nihil, namun masyarakat diminta tetap waspada,” katanya.

Dia mengingatkan agar warga siap siaga dan melakukan upaya antisipasi dengan memperhatikan kondisi lingkungan sekitarnya. Yakni dengan mencermati tanda-tanda potensi longsor di sekitar lereng perbukitan. Beberapa tanda potensi longsor adalah munculnya retakan, munculnya rembesan atau mata air, pohon miring dan lainnya

Advertisement

Secara umum, dia meminta masyarakat waspada potensi kebencanaan, terutama yang tinggal di wilayah rawan banjir, longsor dan puting beliung.

“Waspada terhadap hujan dan angin yang menyebabkan pohon tumbang dan baliho roboh. Jangan berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat atau petir,” katanya.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif