Soloraya
Minggu, 14 Februari 2021 - 18:00 WIB

BPBD Wonogiri: Luweng di Pracimantoro Tidak Hilang, Tapi Gegara Ini

Aris Munandar  /  Chelin Indra Sushmita  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Proses pencarian atau pengerukan luweng yang hilang di Dusun Joho Kidul, Desa Joho, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri belum lama ini. (Istimewa/Pemdes Joho)

Solopos.com, WONOGIRI – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, mengatakan mulut luweng di Pracimantoro kemungkinan tidak hilang. Namun ada beberapa faktor lain yang menyebabkan mulut luweng itu tidak nampak.

Bambang menjelaskan, ada dua kemungkinan yang menyebabkan mulut luweng tidak nampak dan menjadikan tidak berfungsi. Pertama, adanya sedimentasi luweng. Kedua, mulut luweng tertutup sampah.

Advertisement

"Biasanya sampah yang menutupi luweng itu berasal dari sisa hasil pertanian dan sampah dari rumah tangga. Selain itu, juga bisa guguran daun dari pohon di sekitarnya," kata Bambang saat dihubungi Solopos.com, Minggu (14/2/2021).

Baca juga: Menguak Misteri Hilangnya Luweng di Pracimantoro Wonogiri Bak Ditelan Bumi

Advertisement

Baca juga: Menguak Misteri Hilangnya Luweng di Pracimantoro Wonogiri Bak Ditelan Bumi

Fungsi Luweng

Sebagai informasi, luweng merupakan sumur di dalam gua, khususnya di pegunungan berkapur. Dalam ilmu geomorfologi, luweng merupakan bentang lahan di wilayah bukit karst. Luweng berfungsi sebagai penampung air, sehingga sangat perlu dilestarikan untuk menanggulangi bencana banjir.

Sayangnya, selama ini masih banyak masyarakat yang belum mengetahui fungsi luweng. Padahal, luweng merupakan wilayah resapan air yang terbentuk secara alami. Tetapi akibat ketidaktahuan masyarakat, lubang tadah air ke jalur perut Bumi ini sering kali beralih fungsi sebagai tempat sampah. Alhasil, pihak BPBD Wonogiri begitu giat melakukan patroli luweng, apalagi di musim penghujan.

Advertisement

Jika tempat resapan air alami ini tersumbat, maka wilayah perbukitan yang biasanya aman bisa saja tergenang banjir. Mulut luweng harus bersih dari segala sumbatan seperti sampah, daun dan ranting kering, batu, maupun tanah.

Pada prinsipnya luweng merupakan saluran pembuangan air yang tercipta secara alami. Ketika luweng tersumbat, maka aliran air tertahan sehingga tidak bisa mengalir lancar, bahkan menggenangi kawasan sekitarnya.

Baca juga: 5 Hal Ini Bikin Solo Dijuluki Kota Ternyaman di Indonesia, Sepakat?

Advertisement

Jumlah Luweng

Dikutip dari Detik.com, Bambang Haryanto mengatakan ada ratusan luweng tersebar di wilayah Wonogiri bagian selatan, yakni di Kecamatan Paranggupito, Pracimantoro, Eromoko, Giriwoyo, dan Giritontro. Sebagian mulut luweng sudah diberi penyaring sampah dari anyaman besi, sebagian lagi belum dipasangi.

kades Joho, Pracimantoro, Wonogiri, Samrawi, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (14/2/2021), mengatakan setiap dusun di desanya memiliki luweng. Namun, posisi atau tempatnya menyebar, ada yang berada di sekitar permukiman warga, pekarangan, dan ladang. Yang pasti lokasinya berada di cekungan atau daerah paling rendah dari area sekitarnya.

"Sebenarnya luweng yang berfungsi di Joho itu banyak. Yang saat ini dicari itu kan yang hilang serta sudah tidak berfungsi dan menyebabkan banjir. Kalau luweng sudah ditemukan, otomatis air hujannya bisa cepat terserap dan tidak mengakibatkan banjir," kata Samrawi.

Advertisement

Baca juga: Janda Cianjur Hamil Mendadak Hamil Gegara Angin Semriwing Masuk Vagina

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif