Soloraya
Sabtu, 6 November 2021 - 06:06 WIB

BPCB Jateng Lanjutkan Teliti Situs Watu Genuk Kragilan Boyolali

Cahyadi Kurniawan  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana penggalian penelitian tahap II situs Watu Genuk di Dukuh Watu Genuk, Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Jumat (5/11/2021). (Solopos.com/Cahyadi Kurniawan)

Solopos.com, BOYOLALI—Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah (Jateng) melanjutkan penelitian mengenai Situs Watu Genuk di Dukuh Watu Genuk, Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali. Penelitian ini untuk mengetahui struktur situs tersebut.

Pantauan Solopos.com, di lokasi tersebut terlihat tiga kotak penggalian. Sejumlah pekerja terus membersihkan tanah yang melekat pada batu-batu di sekitar situs. Tak jauh dari lokasi penggalian ada sebuah struktur batu menyerupai candi yang ditengahnya terdapat yoni.

Advertisement

Di yoni itulah masih terlihat sesaji berupa kembang dan ketupat. Kemudian, di seberang yoni ini ada sebuah patung nandi. Di patung ini juga terdapat bunga-bunga yang dipakai untuk sesaji.

Baca Juga: Tak Direkomendasikan DPP PDIP Jadi PAW DPRD Wonogiri, Welas Legawa

Advertisement

Baca Juga: Tak Direkomendasikan DPP PDIP Jadi PAW DPRD Wonogiri, Welas Legawa

Penelitian ini digelar sejak Rabu (3/11/2021). Penelitian dilakukan dengan menggali beberapa lokasi untuk melihat struktur situs. Penelitian ini merupakan penggalian lanjutan yang pernah digelar tahap I pada 2016.

Saat itu dilakukan penggalian perdana mengenai Situs Watu Genuk. Peneliti menemukan candi induk, struktur denah, dan susunan struktur situs.

Advertisement

Baca Juga: Innalillahi…Anggota DPRD Jateng Asal Boyolali Cahyo Sumarso Berpulang

Hasil penelitian ini akan dihubungkan dengan hasil penelitian pada 2016. Hal ini akan terlihat apakah struktur di sekeliling candi. Ia menduga kawasan itu merupakan tempat pemujaan mengingat lokasinya yang lebih tinggi dibandingkan tegalan di sekelilingnya.

Ia menceritakan situs itu didirikan pada abad ke-9 sampai ke-10. Pada awal penemuan, situs terkubur oleh tanah, semak, dan lainnya. Kemudian, dilakukan penggalian tahap I pada 2016.

Advertisement

“Hasil penelitian ini nanti ada rekomendasi apakah ada dibuka [menyeluruh] atau tidak. Sekarang masih tes spit atau kotak-kotak percobaan sampai di mana sudutnya atau struktur memanjang. Penggalian ini dilakukan sampai 9 November mendatang,” ujar dia.

Baca Juga: DPP PDIP Rekomendasikan Nuryanto Jadi PAW Setyo Sukarno

Ia menambahkan seusai penggalian, belum diputuskan apakah akan ditutup kembali atau dibiarkan terbuka. Hal ini bergantung pada keputusan pemilik lahan.

Advertisement

Apabila lokasi penggalian kembali ditutup, ia akan melapisi permukaan yang sudah digali dengan plastik. Hal ini untuk memberi tanda di lokasi tersebut pernah dilakukan penggalian.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif