SOLOPOS.COM - Penyuluh Agama Islam sedang melakukan sosialiasi Wajib Halal Oktober 2024 di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Jumat (15/3/2024). (Solopos.com/Ahmad Kurnia Sidik)

Solopos.com, SOLO–Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Solo bersama Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Jawa Tengah dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag menggelar sosialisasi Wajib Halal Oktober 2024 (WHO) di beberapa tempat di Kota Solo, di antaranya Solo Paragon Mall, Solo Square Mall, Pasar Gede, Pasar Legi, dan Masjid Sheikh Zayed Solo.

Sosialisasi WHO itu digelar dua hari, Jumat-Sabtu (15-16/3/2024). Para pelaku usaha bisa berkonsultasi mengenai sertifikasi halal sekaligus mendaftarkan produk jualannya agar mendapat sertifikat halal secara gratis di acara itu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Jawa Tengah, Musta’in Ahmad, menyampaikan penyelenggaraan acara sosialisasi WHO merupakan tindak lanjut dari pemberlakuan aturan wajib sertifikasi halal yang diatur dalam UU No. 13 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal yang kemudian diubah dengan UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Hal itu juga diatur Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal.

Selain itu, sertifikasi halal, menurut dia juga penting untuk melindungi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dari arus produk luar negeri yang tidak terbendung.

“Jangan sampai pelaku UMKM harus menutup usahanya karena tidak memiliki sertifikat halal untuk produknya,” kata dia saat ditemui Solopos.com di Masjid Sheikh Zayed Solo, Jumat (15/3/2023).

Ia menjelaskan pemberlakuan wajib sertifikat halal ini mengharuskan pelaku usaha untuk memiliki sertifikat halal atas produk yang dihasilkan. Kalau tidak memiliki sertifikat halal hingga Oktober 2024 mendatang, salah satu konsekuensi yang akan diterima oleh pelaku usaha, menurut dia adalah pencabutan produk dari pasar.

Jumlah target yang ingin dicapai pada 2024 ini, Musta’in mengaku belum mengetahui jumlah pastinya. Namun, menurut dia, pada 2023 lalu jumlah target sekitar 209.000 pelaku usaha memiliki sertifikat halal.

“Yang mendaftar pada tahun lalu melebihi target, mencapai 290.000,” kata dia.

Dia juga menjelaskan UMKM dengan omzet di bawah Rp500 juta per tahun bisa mendaftarkan sertifikasi halal secara gratis selama kegiatan sosialisasi WHO ini digelar.

Sementara itu, untuk penjaminan produk halal bagi pelaku usaha yang telah memiliki sertifikat halal, ia menjelaskan akan membentuk tim pengawas produk halal guna memonitoring para pelaku usaha secara berkelanjutan.

“Sementara untuk usaha besar, kami [Kemenag] akan membentuk tim penyelia produk halal di tiap perusahaan yang memiliki sertifikat halal,” kata dia.

Salah satu Penyuluh Agama Islam, Banjarsari, Muhammad Edi Amin, menjelaskan produk yang bisa didaftarkan sertifikat halal pada sosialisasi WHO ini berupa makanan dan minuman, bahan baku dan bahan tambahan pangan untuk produk makanan, serta jasa penyembelihan dan hasil sembelihan.

“Kalau tidak sempat mendaftarkan sertifikat halal pada acara sosialisasi ini, para pelaku usaha bisa mendatangi Kantor Urusan Agama (KUA) terdekat,” kata dia saat ditemui Solopos.com di Masjid Sheikh Zayed Solo, Jumat (15/3/2024).

Sebagai informasi, mengutip laman kemenag.go.id yang diakses pada Jumat (15/3/2024), BPJPH Kemenag RI menggelar sosialisasi WHO 2024 di 5.040 lokasi se-Indonesia.

Kepala BPJPH M. Aqil Irham, rangkaian kampanye yang dilakukan serentak mulai 5 Maret 2024 ini adalah kelanjutan dari kegiatan serupa di tahun 2023.

“Pada 2023 kita menyentuh 1.012 titik se-Indonesia, maka tahun ini kita perluas. Ada 5.040 titik sentra pelaku UMKM yang akan kita sasar kampanye ini,” tutur Aqil Irham di Jakarta, Rabu (5/3/2024).

Aqil menerangkan, WHO-2024 dilaksanakan dalam rangka menyambut pemberlakuan kewajiban sertifikasi halal pada 18 Oktober 2024 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya