SOLOPOS.COM - Ilustrasi kartu BPJS Kesehatan. (JIBI/Solopos/Dok.)

BPJS Kesehatan pelayannya dinilai kurang baik. Apindo Solo mengusulkan pendirian rumah sakit khusus pasien BPJS.

Solopos.com, SOLO – Pelayanan kepada peserta Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dinilai yang kurang baik sehingga mengganggu produktivitas karyawan. Oleh sebab itu Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Solo mengusulkan kepada BPJS Kesehatan mendirikan rumah sakit (RS) khusus yang hanya melayani peserta BPJS.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Wakil Ketua Apindo Solo, Her Suprabu, mengatakan dari 150 anggota Apindo Solo, sudah banyak yang menjadi anggota BPJS Kesehatan, yakni sekitar 85%-90%.

Sedangkan lainnya masih dalam proses pengajuan kepesertaan mengingat pengusaha diberi kelonggaran hingga Juli untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Namun dia mengaku pelaksanaan pemanfaatan kepesertaan BPJS Kesehatan di lapangan banyak yang bermasalah, di antaranya adalah antrean panjang, kesulitan akses, dan ketersediaan kamar yang terbatas.

Hal ini karena rasio kebutuhan dan pemenuhan layanan kesehatan sangat tidak seimbang.

“Kami mengusulkan adanya rumah sakit khusus yang melayani peserta BPJS Kesehatan yang tidak dicampur dengan layanan regular atau premium. Hal ini karena peserta BPJS [Kesehatan] seolah dianaktirikan,” ungkap Prabu saat berbincang dengan , Kamis (19/3/2015).

Dia mengatakan akibat antrean panjang yang dialami peserta BPJS, produktivitas karyawan terganggu.

Dia menjelaskan ada salah satu karyawannya yang harus kembali dua kali ke rumah sakit hanya untuk rawat jalan karena pada kunjungan pertama tidak terlayani sehingga harus kembali lagi di hari berikutnya.

“Layanan seperti ini [antrean panjang] menyebabkan produktivitas karyawan turun sehingga perusahaan dirugikan. Padahal dengan menjadi peserta BPJS [Kesehatan], kami berharap layanan kesehatan bisa lebih baik sehingga tidak menganggu produktivitas kerja,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Solo, Agus Purwono, mengakui saat ini layanan rawat jalan masih perlu perbaikan karena antreannya yang panjang dan tidak efektif.

Namun cukup sulit untuk membangun rumah sakit khusus peserta BPJS Kesehatan. Oleh karena itu, dia mengatakan akan memperbaiki sistem antrean di rumah sakit. Sistem antrean dilakukan secara online sehingga peserta BPJS tidak perlu menunggu lama di rumah sakit.

Dia menjelaskan dalam pengambilan nomor antrean, akan ada urutan, rumah sakit yang dituju dan waktu pemeriksaan. Selain itu, pihaknya juga akan memanfaatkan info kamar untuk pasien yang ingin rawat inap.

“Rumah sakit ini sebenarnya sudah nge-link untuk bisa mengetahui ketersediaan kamar di masing-masing rumah sakit sehingga masyarakat bisa tahu RS mana yang masih menyediakan kamar,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya