Soloraya
Selasa, 5 Januari 2021 - 22:15 WIB

BPPTKG: Gunung Merapi Sudah Memasuki Fase Erupsi 2021

Newswire  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gunung Merapi terlihat dari pos pengamatan Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jumat (27/11/2020). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, YOGYAKARTA – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut saat ini Gunung Merapi sudah memasuki fase erupsi tahun 2021, Selasa (5/1/2021). Hal itu ditandai dengan keluarnya magma dari dalam Merapi.

Seperti diketahui, status Gunung Merapi telah meningkat menjadi siaga dalam beberapa waktu terakhir. Meningkatnya status itu membuat sejumlah warga di lereng gunung yang masuk kawasan rawan bencana mengungsi.

Advertisement

Ironi Inggris, Jadi yang Pertama Gelar Vaksinasi tapi Langsung KO Dihajar Covid-19 Varian Baru

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan Gunung Merapi telah memasuki fase erupsi tahun 2021. Sebelumnya, Gunung Merapi telah mengalami fase erupsi pada tahun 2018 hingga 2019. Meski kali ini, fase erupsi masih dalam proses awal.

“Secara teknis bisa dikatakan saat ini Gunung Merapi sudah memasuki fase erupsi tahun 2021. Namun, ini baru awal proses ekstrusi magma yang akan terjadi berdasarkan data seismik dan deformasi yang masih tinggi,” kata Hanik seperti dilansir detik.com, Selasa.

Advertisement

Mengerti Kebutuhan Konsumen, Inilah Kunci Sukses Epson Indonesia 20 Tahun Berkiprah di Tanah Air

Fase erupsi ini ditandai dengan keluarnya magma dari dalam Merapi. Dalam kasus ini, sudah ada api diam dan beberapa kali Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar. “Lava pijar telah muncul dari dasar Lava 1997. Ini mengindikasikan munculnya api diam dan lava pijar,” terangnya.

Hanik mengungkapkan guguran terus terjadi sejak semalam berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh BPPTKG. Guguran itu bercampur antara lava lama dan material lava baru.

Advertisement

“Guguran ini terus terjadi, yang penting intensitas material guguran jadi suatu indikator magma menuju permukaan. Sejak semalam ini dari seismisitas ada 40 guguran, ini bercampur antara guguran material lama [dan baru],” ungkapnya.

Ironi Inggris, Jadi yang Pertama Gelar Vaksinasi tapi Langsung KO Dihajar Covid-19 Varian Baru

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif