SOLOPOS.COM - Ilustrasi Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng. (Bisnis.com-M. Faisal Nur Ikhsan)

Solopos.com, KARANGANYAR–Sebanyak 14.828 keluarga atau 5% dari total jumlah 305.378 keluarga di Kabupaten Karanganyar, masuk kategori sangat miskin.

Sementara 33% atau 99.857 keluarga, miskin dan tidak miskin 62% atau 190.693 keluarga. Angka tersebut diperoleh dari persepsi Ketua Rukun Tetangga (RT) hasil registrasi sosial ekonomi (Regsosek) 2022.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Karanganyar, Dewi Tri Rahayuni mengatakan pendataan Regsosek dilakukan selama sebulan sejak 14 Oktober-14 November dengan target sebanyak 306.000 keluarga didata. BPS Karanganyar menerjunkan sebanyak 1.522 orang, dengan sasaran per satu petugas mendata sebanyak 250 keluarga.

Regsosek menggunakan metode home visit. Kondisi rumah, penghasilan keluarga dan beban ekonominya direkam oleh petugas melalui dialog langsung ke responden yang tersebar di 177 desa/kelurahan. Dia mengatakan hasil sementara pendataan, sudah menentukan banyaknya keluarga sangat miskin, miskin dan tidak miskin menurut hasil persepsi Ketua RT.

Baca Juga: 200.000 Ton Beras Impor Segera Masuk Indonesia, Bapanas: Tak Ganggu Petani!

“Persepsi ketua RT ada beberapa kecenderungan memiskinkan warganya. Motivasinya, jika terdata miskin, maka warganya lebih mudah dapat bantuan pemerintah,” katanya, Rabu (21/12/2022).

Menurut persepsi ketua RT tersebut, persentase keluarga sangat miskin dan miskin paling tinggi di Kecamatan Kerjo sebesar 57,6%. Diikuti Kecamatan Karangpandan (52,3%) dan Jenawi (47,3%).

Di 2023, BPS akan melakukan proses perengkingan keluarga 40% terendah yang selanjutnya akan dilakukan Forum Konsultasi Publik (FKP) yang melibatkan perangkat desa/kelurahan dan tokoh masyarakat. Hal ini untuk menentukan dan menyepakati keluarga dengan urutan 40% terendah.

“Peran Camat sangat diperlukan dalam kegiatan FKP ini agar program terkait perlindungan sosial tidak menjadi salah sasaran,” katanya.

Baca Juga: Kepala BPS Jateng: Ada Petugas Nakal di Regsosek 2022, Tidak Mau ke Lapangan

Dia mengatakan saat ini BPS juga telah melaksanakan pendataan sensus penduduk 2020 lanjutan pada Mei-Juni 2022. Adapun sampel yang didata ada sebanyak 11.152 rumah tangga. Tujuan utama pendataan ini untuk mendapat beberapa indikator strategis kependudukan serta melakukan perbaikan proyeksi jumlah penduduk.

Bupati Juliyatmono mengatakan regsosek akan mengkroscek data kemiskinan secara riil di Kabupaten Karanganyar. Data BPS ini diharapkan bisa menjadi satu data tunggal.

“Masih ada yang memberikan persepsi memiskinkan warga karena untuk dapat bantuan. Ini sangat tidak dibaik,” tuturnya.

Bupati mengatakan Ketua RT harus bisa memberikan data secara riil kondisi warganya. Ini akan memunculkan data riil warga di Karanganyar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya