SOLOPOS.COM - Solopos Talkshow Virtual Road to SBBI 2022 seri pertama, pada Jumat (4/3/2022), mengupas berbagai strategi membangun brand awareness dari dua pengelola brand ternama di Soloraya.

Solopos.com, SOLO — Setiap perusahaan memiliki cara tersendiri untuk membangun awareness atas brand atau merek yang mereka miliki.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Solopos Talkshow Virtual Road to SBBI 2022 seri pertama, pada Jumat (4/3/2022), mengupas berbagai strategi membangun brand awareness dari dua pengelola brand ternama di Soloraya.

Talkshow yang disiarkan live di Youtube Solopos Live, Facebook Solopos.com dan Instagram @koransolopos, tersebut mengangkat tema Kupas Tuntas Strategi Membangun Kesadaran Merek Juara.

Baca Juga: Gibran Positif Covid-19 Lagi, Padahal Sudah Dapat Vaksin Booster

Brand Awareness dinilai menjadi tahapan paling awal untuk membangun brand. Dimulai dari kemampuan konsumen dan calon konsumen mengenali suatu merek, produk, atau jasa, brand awareness adalah salah satu kunci bagi perusahaan untuk bisa unggul dalam persaingan bisnis.

Hadir sebagai narasumber pada acara tersebut yakni Branch Manager Sun Star Motor Solo Petrus Indrojono, Vice President Ella Skin Care Solo Aditya Wicaksana, dan Pengamat Hukum Ekonomi Bisnis dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Yudho Taruno Muryanto. Talkshow dipandu Redaktur Pelaksana Solopos.com, Danang Nur Ihsan.

Baca Juga: Penjualan Mobil Terus Tumbuh, Tapi Kenaikan Harganya Picu Inflasi

Diawali dari Aditya yang membedah rahasia membangun awareness Ella Skin Care. Dia mengatakan pada masa pandemi Covid-19 menuntut setiap perusahaan untuk beradaptasi. Terutama dalam membangun kesadaran merek.

Ella Skin Care pun melakukan beberapa langkah strategis. “Pertama kami melakukan digitalisasi sebagai bentuk transformasi. Pada masa pandemi, ada pembatasan sosial, ada larangan ke luar rumah, tentunya membuat penjualan di klinik kecantikan menurun. Solusinya kami memanfaatkan platform e-commerce, melakukan layanan online dan sebagainya,” kata dia.

Ada juga memaksimalkan transaksi nontunai, pemanfaatan sosial media dan sebagainya. Semua dilakukan agar tetap terhubung dengan pelanggan meski di tengah pembatasan.

Produk Fenomenal

Edukasi, serta kampanye pentingnya perawatan kesehatan kulit juga terus digencarkan. Menurut Aditya, dengan begitu masyarakat tetap bisa mendapatkan informasi mengenai brand yang dikelolanya.

Hal yang tak kalah menarik juga disampaikan Branch Manager Sun Star Motor Solo, Petrus. Sektor otomotif tentunya juga terdampak dengan adanya pandemi Covid-19. Begitu pula untuk kegiatan promosi secara langsung, seperti pameran juga terkendala.

Untuk menyiasatinya, pihaknya melakukan langkah yang beda untuk tetap menunjukkan eksistensi brand yang dikelola. Diketahui sejak sebelum pandemi, salah satu produk yang tengah menjadi andalan Mitsubishi adalah Mitsubishi Xpander. Varian ini telah menjadi salah satu produk fenomenal di dunia otomotif nasional.

Baca Juga: Bukan Orang Sembarangan, Ini Profil Calon Menantu Chairul Tanjung

“Pada awal masa pandemi, memang kami sempat kaget karena tidak siap. Tapi kami mencoba tetap eksis dan hidup. Kami pun mencoba beberapa upaya,” kata dia.

Pola marketing tentu mengalami perubahan. Konsumen yang biasanya bisa datang langsung ke diler maupun pameran, menjadi terkendala dengan adanya pandemi. Untuk itu pihaknya melakukan strategi lain, yakni melakukan promosi dengan cara beda.

Visi dan Misi Produk

“Kami naikkan unit ke mobil, lalu diberi spanduk dan dibawa keliling kota. Setidaknya masyarakat tahu,” kata dia. Upaya lain adalah dengan layanan servis jemput bola, aktif di sosial media dan sebagainya.

Pakar Hukum Ekonomi Bisnis UNS Yudho Taruno Muryanto saat menyampaikan paparan di Talkshow Road to SBBI 2022, Jumat (4/3/2022).

Sementara menurut Pengamat Hukum Ekonomi Bisnis dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Yudho Taruno Muryanto, brand atau merek memiliki fungsi untuk menunjukkan daya pembeda atau pengenal.

“Jadi, ketika orang pakai produk merek tertentu, apa yang dia dapat? misalnya bisa membuatnya lebih nyaman atau lebih percaya diri,” kata dia. Dia mengatakan dalam sebuah merek, harus menggambarkan visi dan misi sebuah produk. “Konsekuensi dibutuhkan untuk mempertahankan reputasi jaminan kualitas produk. Perlu upaya membangun komunikasi dengan pelanggan serta memperhatikan kompetitor,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya