SOLOPOS.COM - Waduk Gajah Mungkur Wonogiri (Dok/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI–Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri segera menertibkan penangkapan ikan menggunakan branjang di Waduk Gajah Mungkur (WGM). Pasalnya, penangkapan ikan menggunakan branjang berdampak merusak ekosistem air di waduk tersebut.

Kepala Bidang Perikanan Disnakperla Wonogiri, Heru Sutopo, mengatakan penangkapan ikan menggunakan branjang merupakan permasalahan klasik di wilayah WGM. Para nelayan menggunakan branjang lantaran lebih mudah menangkap ikan. Padahal keberadaan branjang dapat merusak ekosistem air di WGM. “Sebenarnya sudah sering ditertibkan tapi muncul lagi. Dalam waktu dekat akan ditertibkan lagi karena dapat merusak ekosistem air di WGM,” katanya kepada wartawan, Jumat (21/2/2014).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pihaknya selalu berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP Wonogiri saat menertibkan branjang di WGM. Para nelayan diperingatkan keras agar tak menggunakan branjang saat menangkap ikan.

Selain itu, pihaknya juga berkali-kali menyosialisasikan bahaya penangkapan ikan menggunakan branjang terhadap masyarakat yang berdomisili di sekitar WGM. Langkah ini dilakukan agar mereka turut menjaga dan tak merusak ekosistem air. “Tak hanya nelayan, kami telah menyosialisasikan tentang ekosistem air di WGM terhadap masyarakat,” jelas dia.

Menurut dia, branjang tersebut kerap ditemui di pinggiran WGM di kecamatan Eromoko dan Baturetno. Branjang tersebut berwujud jala berukuran kecil berbentuk segi empat yang dipasang di pinggiran WGM. Tak hanya ikan besar, ikan berukuran kecil pun dipastikan terjaring branjang lantaran ukuran jalanya cukup kecil.

Sementara itu, Camat Eromoko, Danang Erawanto, mendukung upaya instansi terkait menertibakan penangkapan ikan menggunakan branjang. Apalagi, pemasangan branjang kerap dijumpai di wilayah Eromoko. Pihaknya akan melayangkan surat resmi ke instansi terkait agar bergerak cepat menertibkan pemasangan branjang di wilayahnya.

Danang juga kerap mendapat laporan maupun pengaduan dari masyarakat di sekitar WGM terkait penangkapan ikan menggunakan branjang. Apabila tak ditangani secara serius dikhawatirkan ekosistem air di WGM akan rusak secara perlahan.

“Lambat laun ekosistem air di WGM akan rusak bila tak ada respons dari instansi terkait. Jika ekosistem air rusak dampaknya sangat besar, mungkin masyarakat se-Soloraya akan merasakan dampaknya,” pungkas Danang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya