Soloraya
Selasa, 3 Januari 2023 - 19:57 WIB

Breaking News! Ketua LDA Keraton Solo Bertemu dan Minta Maaf ke PB XIII

Wahyu Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Paku Buwono (PB) XIII (duduk di kursi), Prameswari Dalem Gusti Kanjeng Ratu Pakoe Boewono (kiri atas),  Putra Mahkota Keraton Solo KGPAA Hamengkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, Gusti Moeng (kanan), dan Kanjeng Gusti Ayu Hernny foto bersama di Keraton Solo, Selasa (3/1/2022). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo, GKR Wandansari yang akrab disapa Gusti Moeng, akhirnya bertemu dan menghadap Raja Paku Buwono atau PB XIII di Sasana Narendra Kompleks Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Selasa (3/1/2022) sore.

Pertemuan itu menandai akhir dari konflik internal yang sudah berlangsung sekitar 10 tahun terakhir. Sebagai informasi, kakak beradik putra-putri PB XII itu tidak melakukan pembicaraan sejak 2012.

Advertisement

Kepada wartawan, Gusti Moeng menjelaskan ia datang bersama Kanjeng Gusti Ayu Hernny selaku mediator yang juga kerabat Keraton Solo sekitar pukul 15.30 WIB.

Mereka bertemu Putra Mahkota Keraton Solo KGPAA Hamengkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram sebelum bertemu dengan PB XIII. Selanjutnya Gusti Moeng bersama Kanjeng Gusti Ayu Hernny bertemu dengan PB XIII yang saat didampingi Prameswari Dalem Gusti Kanjeng Ratu Pakoe Boewono.

Mereka melakukan pertemuan sekitar 1 jam. Berdasarkan foto yang diterima Solopos.com, PB XIII, Prameswari Dalem Gusti Kanjeng Ratu Pakoe Boewono, Putra Mahkota Keraton Solo KGPAA Hamengkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, Gusti Moeng, dan Kanjeng Gusti Ayu Hernny sempat melakukan swafoto.

Advertisement

PB XIII duduk di kursi, sementara Gusti Moeng, KGPAA Hamengkunegoro, dan Prameswari di belakangnya. Gusti Moeng mengaku menghadap PB XIII  untuk meminta maaf serta memohon agar bisa bekerja kembali bersama-sama untuk melestarikan Keraton Solo.

Konflik yang selama ini terjadi menurutnya harus disudahi. “Saya yang dianggap salah minta maaf dan semua ini harus disudahi. Yang utama menjalankan pesan Sinuhun ke XII bersama menjaga Keraton. Mangga Keraton bisa lestari sampai akhir zaman. Beliau manthuk-manthuk gitu,” katanya kepada wartawan seusai pertemuan.

“Bertemu dengan Sinuhun tadi, ya selama ini dianggap berseberangan terus ini tadi sudah mencapai kesepakatan. Intinya bahwa saya masuk Keraton enggak mau ngapa-ngapain. Saya mau kembali bekerja, saya punya tanggung jawab yang besar untuk melestarikan Keraton ini sesuai dhawuhnya Sinuwun Bapak [PB XII],” paparnya.

Advertisement

Menurut Moeng, pada pertemuan sore itu sempat ada yang tidak memahami LDA namun Gusti Moeng berusaha menjelaskan supaya memahami LDA. LDA ikut memayungi Keraton Solo. Ia mengatakan jangan sampai ada perasaan tidak baik terhadap LDA.

Ia mengatakan periode tidak melakukan pembicaran dengan PB XIII sejak 2012. Selanjutnya Gusti Moeng tidak boleh masuk kompleks Keraton Solo sejak 2017.

“Kami berkali-kali mbludhus meminta polisi yang mengikuti saya masuk. Saya ngomong hanya ingin ketemu Sinuhun,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif