SOLOPOS.COM - Siswi SMK di Gemolong Sragen yang menjalani rawat inap setelah diduga mengalami keracunan massal, Senin (12/2/2024). Ada puluhan siswa yang mengalami keracunan seusai menyantap snack dalam rangka pengajian. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN–Puluhan siswa di sekolah menengah kejuruan (SMK) swasta di Gemolong, Sragen, diduga mengalami keracunan massal saat pengajian di sekolahnya, Senin (12/2/2024).

Belasan siswa di antaranya dirawat di sejumlah rumah sakit dan puskesmas. Mereka mengeluhkan mual, muntah, dan pusing-pusing.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Berdasarkan data dari petugas surveilans Puskesmas Gemolong, Sragen, saat ditemui Solopos.com, Senin siang, menyebutkan data siswa yang mengeluhkan mual, muntah, dan pusing-pusing sebanyak 56 orang.

Puluhan siswa itu terdiri atas 15 orang yang sempat dibawa ke Puskesmas Gemolong dan delapan di antaranya rawat inap. Siswa yang dilarikan ke RS Yakssi ada sembilan orang rawat jalan semua.

Kemudian yang dibawa ke RS Assalam ada delapan orang . Lalu di RSUD dr. Soeratno Gemolong ada enam siswa dan di Puskesmas Tanon 2 ada satu orang. Sisanya sebanyak 17 orang menjalani perawatan di sekolah oleh bidan desa.

Salah seorang siswa kelas XII yang dirawat inap di Puskesmas Gemolong, Anisa Puspita Ramadhani, mengatakan awalnya pengajian diikuti seluruh siswa dan guru pada pukul 08.00 WIB.

Dalam pengajian itu, ujar dia, para siswa mendapat makanan ringan atau snack. Dia mengatakan snack itu berisi arem-arem, roti, permen, dan air mineral gelas.

“Saya kebetulan makan arem-arem. Teman-teman juga makan arem-arem. Pengajian selesai pukul 09.00 WIB lebih. Saya merasa mual, muntah, dan pusing. Teman-teman juga mengekuhkan gejala yang sama. Bahkan ada yang pingsan. Kemudian kami dievakuasi ke Puskesmas Gemolong dengan ambulans. Teman-teman lainnya ada yang dibawa ke rumah skait,” ujarnya.

Anisa merasa sudah mendingan setelah mendapat perawatan di puskesmas. Dia menyebut ada delapan orang yang rawat inap di puskesmas. Dia dirawat bersama enam temannya di Intalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas Gemolong.

Siswi lainnya, Wido Setyoningsih, mengaku siswa pertama yang mengeluhkan mual, muntah, dan pusing, setelah satu jam memakan arem-arem. Dia melihat ada temannya yang pingsan, tetapi jumlahnya tidak tahu karena semua langsung ditangani. “Saya dibawa ambulans ke puskesmas,” ujarnya.

Berikut Data Korban Dugaan Keracunan Massal per Pukul 14.50 WIB
1. Puskesmas Gemolong ada 15 orang (8 orang rawat inap)
2. RSUD dr Soeratno Gemolong pada 6 orang
3. RS Yakkssi Gemolong ada 9 orang
4. RS Assalam Gemolong 8 orang
7. Puskesmas Tanon 2 ada 1 orang
8. Perawatan di sekolah ada 17 orang
Total 56 orang

Sumber: Puskesmas Gemolong, Sragen. (Trh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya