SOLOPOS.COM - BRT Trans Jateng berhenti di depan halte bantuan dari BPR BKK Karangmalang Sragen di wilayah Salem, Sragen, Junat (24/11/2023). (Istimewa/BPR Karangmalang Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Dinas Perhubungan Jateng mendapat bantuan lima unit halte Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng untuk Koridor Solo-Sumberlawang, Sragen, pada Jumat (24/11/2023). Dengan tambahan itu, kini sudah ada 28 unit halte yang berdiri di koridor tersebut, masih kurang 57 unit.

Bantuan lima unit halte itu berasal dari perbankan di Sragen, yakni Bank Jateng Sragen, BPR BKK Karangmalang Sragen, BPR Bank Djoko Tingkir Sragen, BPR BKK Jateng, dan Bank Syariah Sragen. Setiap unit halte itu bernilai Rp26 juta.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Serah terima halte itu dilakukan simbolis oleh Wakil Bupati (Wabup) Sragen, Suroto, kepada Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Erry Derima Ryanto. Lima halte BRT Trans Jateng itu yakni Halte Gemolong 1, Halte Salem 1, Halte Sangiran 2, Halte Kemukus 1, dan Halte RSUI Yakssi 1.

“Jadi pada hari ini [Jumat], kami menerima CSR [corporate social responsibility] dari perbankan mitra Pemerintah Kabupaten Sragen berupa lim halte untuk layanan BRT Trans Jateng untuk koridor Solo-Sumberlawang. Koridor itu melewati beberapa daerah wisata seperti Sangiran, Gunung Kemukus, dan wisata lainnya,” ujar Erry.

Ia mengatakan total kebutuhan halte pada koridor tersebut adalah 85 unit, sejauh ini yang terbangun baru 23 unit. Lainnya sementara ini hanya berupa rambu-rambu pemberhentian dan marka permanen, serta berupa MMT tulisan tempat pemberhentian bus.

Dia berterima kasih setelah mendapat tambahan lima unit halte sehingga penumpang tidak kehujanan dan kepanasan.

Lebih jauh Erry mengungkapkan ada tren kenaikan jumlah penumpang BRT Trans Jateng. Awal-awal Trans Jateng beroperasi pada 2021 okupansinya 29%. Kemudian naik menjadi 69% di Agustus 2023, dan naik lagi 74% pada Oktober 2023.

Dia berharap layanan BRT Trans Jateng bisa dimanfaatkan oleh para pelajar dan masyarakat umum untuk transportasi yang lebih cepat, mudah, dan nyaman.

Wabup Suroto menyebut keberadaan BRT Trans Jateng memberikan pilihan lain moda transportasi di utara Bengawan Solo. Tujuan bus itu, menurutnya, sebenarnya untuk melayani warga yang ingin berkunjung ke sejumlah objek wisata di Sragen utara sebagaimana keinginan Gubernur Jateng.

“Selain itu, bus itu juga bisa melayani anak-anak sekolah seperti bus sekolah yang sudah buka di empat koridor. Keberadaan Bus Trans Jateng bisa mengurangi 30%-40% kepadatan kendaraan di wilayah Sragen barat,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya