SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bus Trans Jateng. (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SOLO — Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jateng, Untung Wibowo Sukowati, memberikan sejumlah catatan dan evaluasi terkait pengoperasian Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng yang rencananya akan menambah rute baru Solo-Wonogiri.

Catatan dan evaluasi itu terutama terkait load factor atau tingkat keterisian penumpang dan kondisi halte yang dinilai belum layak. Menurut politikus yang akrab disapa Bowo itu, dari semua koridor BRT Trans Jateng yang telah beroperasi, hanya trayek Bawen-Semarang yang load factor-nya sudah optimal.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Bahkan di jalur itu, menurut Bowo, BRT Trans Jateng sering overload. “Trayek Solo-Sragen sudah lumayan, tapi belum optimal. Baru di kisaran 30 persen hingga 40 persen. Ini tentu menjadi PR [pekerjaan rumah] bersama. Ada sejumlah aspek yang jadi penyebab,” terangnya kepada wartawan di Solo, Jumat (14/20/2022).

Menurut Bowo, belum optimalnya tingkat keterisian penumpang BRT Trans Jateng bisa disebabkan belum pahamnya masyarakat terhadap teknis operasional BRT Trans Jateng baik dari segi tarif, rute, hingga jam keberangkatan.

“Masyarakat rata-rata belum paham apakah [BRT Trans Jateng] reliable [dapat diandalkan] atau enggak, benar-benar lewat per 15 menit atau enggak. Makanya jalur utara akan dibangun pusat untuk memastikan itu, mengingat jalur itu padat banget,” tuturnya.

Baca Juga: Wah! BRT Trans Jateng Rute Solo-Wonogiri Ditarget Meluncur Januari 2023

Catatan lain Bowo yakni mengenai kondisi halte atau tempat pemberhentian BRT Trans Jateng yang hanya diberi tanda dengan tulisan di MMT. Artinya halte atau tempat pemberhentian itu belum layak. Pada 2023 akan dilakukan pembenahan secara bertahap.

Anggaran Subsidi

“Masih ada beberapa halte yang belum layak, masih berbentuk MMT. Nanti tentu ada tambahan, tapi belum bisa semuanya,” katanya. Ihwal rute tambahan BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri yang menurut Bowo ditargetkan bisa meluncur pada Januari 2023 akan start di Terminal Tirtonadi hingga titik akhir di Terminal Wonogiri.

Pemprov Jateng telah menyiapkan anggaran subsidi sekira Rp90 miliar di APBD 2023 untuk mendukung operasional BRT Trans Jateng, termasuk penambahan rute Solo menuju Wonogiri. Anggaran itu naik Rp15 miliar dibandingkan tahun ini.

Baca Juga: BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri Diyakini bakal Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Bowo berharap rute baru itu bisa meluncur mulai Januari 2023 karena saat ini operator BRT Trans Jateng sudah menyepakati penambahan trayek itu. “Semoga di-launching Januari,” urainya.

Berdasarkan informasi di laman jatengprov.go.id, saat ini BRT Trans Jateng sudah memiliki enam koridor dengan total 98 unit armada. Koridor tersebut yakni rute Semarang-Bawen, Purwokerto-Purbalingga, Semarang-Kendal, Purworejo-Magelang.

Kemudian Solo-Sumberlawang (Sragen) dan Semarang-Grobogan. Rute Solo-Wonogiri tersebut akan menjadi koridor ketujuh BRT Trans Jateng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya