Soloraya
Minggu, 20 November 2022 - 13:13 WIB

Bruk! Rumah Seorang Nenek di Krakitan Bayat Klaten Mendadak Ambruk

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sisa reruntuhan rumah seorang warga Dukuh Jetis, RT 002/RW 016, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, Sabtu (19/11/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENRumah yang ditempati seorang nenek di Dukuh Jetis, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat ambruk, Jumat (19/11/2022) malam. Tak ada korban jiwa akibat kejadian itu.

Rumah tersebut milik Ny. Lugiyem, 60, warga Dukuh Jetis, RT 002/RW 016, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat. Rumah ambruk pada Jumat sekitar pukul 20.00 WIB.

Advertisement

Lugiyem menceritakan saat kejadian dia berada di rumah permanen yang dibangun menggunakan bantuan pemerintah di samping rumah lama berukuran 3 meter x 6 meter. Saat itu, dia sedang beristirahat setelah bersama ibu-ibu di kampungnya menjenguk tetangga yang sakit.

“Saya di dalam rumah. Kok krusek-krusek lampu mati,” kata Lugiyem saat ditemui di rumahnya, Sabtu (19/11/2022).

Advertisement

“Saya di dalam rumah. Kok krusek-krusek lampu mati,” kata Lugiyem saat ditemui di rumahnya, Sabtu (19/11/2022).

Setelah dicek ternyata bangunan rumah miliknya di sebelah bangunan permanen itu ambruk dan rata dengan tanah. Di dalam bangunan itu ada berbagai barang milik Lugiyem seperti lemari dan perabotan lainnya.

Baca Juga: Banjir di Balak Klaten, Seorang Warga Sempat Terjebak Sendirian di Rumah Gedek

Advertisement

Lugiyem menjelaskan sebelumnya tak ada tanda-tanda bangunan akan rubuh. Namun, dia mengakui jika bangunan rumah itu merupakan bangunan lama.

Pas udan deres ora opo-opo. Wingi mung gerimis terus ambruk [saat hujan deras bangunan rumah tidak apa-apa. Tetapi kemarin hanya hujan gerimis bangunan ambruk],” kata Lugiyem.

Lugiyem tinggal seorang diri di rumah tersebut. Suaminya sudah meninggal dunia sekitar setahun lalu. Sementara, kedua anak Lugiyem merantau dan tinggal di luar Klaten.

Advertisement

Baca Juga: Bengawan Solo Meluap, Permukiman di Juwiring Klaten Banjir Pagi hingga Siang

Lantaran bangunan rumah lama ambruk, Lugiyem kini tinggal di bangunan rumah yang dibangun menggunakan bantuan pemerintah berukuran sekitar 3 meter x 6 meter.

Ketua RT 002/RW 016, Dukuh Jetis, Desa Krakitan, Seli Nurliawan, mengatakan bangunan yang ambruk berukuran 6 meter x 8 meter. Bangunan rumah tinggal Lugiyem menjadi bangunan rumah tertua di wilayah RT 002/RW 016, Dukuh Jetis.

Advertisement

Diduga, bangunan itu ambruk lantaran tak kuat menahan guyuran hujan deras beberapa hari terakhir.

“Sudah sejak lama diperingatkan kalau tidur di bangunan permanen di sebelahnya karena bangunan rumah lama dikhawatirkan bakal ambruk,” kata Seli.

Baca Juga: Banjir di SMKN 1 Rota Bayat Klaten, Ketinggian Air Sempat di Atas 1 Meter

Seli menjelaskan Lugiyem tinggal seorang diri. Dua anaknya tinggal di luar kota. Satu orang di Sragen dan seorang anaknya bekerja di Batam. Lugiyem termasuk warga kurang mampu di kampungnya.

Seli menjelaskan warga membersihkan puing reruntuhan rumah, Sabtu pagi. Warga berencana gotong royong mendirikan kembali rumah Lugiyem meskipun tidak seperti bangunan semula.

Setidaknya bangunan yang didirikan warga itu bisa dimanfaatkan Lugiyem untuk memasak serta menyimpan barang-barang miliknya.

“Paling tidak separuh dari bangunan lama. Kami seadanya dan dilakukan secara spontanitas,” kata Seli.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif