SOLOPOS.COM - Walikota Solo, Fx Hadi Rudyatmo meresmikan pengoperasian bus Damri Pemadu Moda dengan rute Bandara Adi Soemarmo – Terminal Tirtonadi saat launcing di halaman Balaikota, Solo, Kamis (23/5/2013). (JIBI/SOLOPOS/Maulana Surya)
Walikota Solo, Fx Hadi Rudyatmo meresmikan pengoperasian bus Damri Pemadu Moda dengan rute Bandara Adi Soemarmo – Terminal Tirtonadi saat launcing di halaman Balaikota, Solo, Kamis (23/5/2013). (JIBI/SOLOPOS/Maulana Surya)
SOLO — Akhir 2013, Bus Batik Solo Trans (BST) koridor II direncanakan baru bisa dioperasikan dan dikelola konsorsium lima pengusaha bus yang tergabung dalam PT Bengawan Solo Transport (PT BST).
Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Sri Indarjo, menuturkan saat ini pihaknya baru mempersiapkan pengadaan bus BST. Proses pengadaan tersebut tak bisa dilakukan segera lantaran bus yang sudah dibeli harus masuk karesori untuk menyesuaikan spesifikasi BST.
Sebagai informasi, di APBD 2013 terdapat alokasi anggaran senilai Rp6 miliar untuk membeli 10 bus BST.
“Koridor II yang jelas sekitar akhir tahun baru bisa dioperasionalkan. Sekarang, baru proses lelang untuk pembelian bus. Nah, bus itu kan tidak langsung pakai. Tetapi harus dimasukkan dulu ke karoseri,” jelasnya saat ditemui wartawan di DPRD Solo, Kamis (23/5/2013).
Indarjo menyampaikan selain 10 bus BST, terdapat enam bus yang sama disiapkan oleh PT BST.
“Kemungkinan ada bantuan bus dari pusat. Tetapi itu belum pasti,” urainya.
Disinggung soal koridor I, Indarjo mengatakan koridor tersebut masih dikelola oleh Perum Damri.
“Koridor I masih dikelola oleh Damri. Untuk bus yang dikelola Damri kan ada sekitar 15 bus,” tambahnya.
Terkait biaya perawatan BST di koridor II, Indarjo menegaskan menjadi kewenangan konsorsium. Pihaknya hanya berkewajiban untuk melakukan pengawasan.
“Kalau soal SOP, kami juga siapkan. Sekarang masih kami rancang dan hampir sama dengan BST yang dikelola Damri,” tegasnya.
Direktur PT BST, Faridah Wardhatul Jannah, mengungkapkan enam bus yang disiapkan PT BST saat ini baru proses penawaran harga. Dijelaskannya, PT BST bakal menambah jumlah bus di koridor II.
