SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Alat transportasi massal Batik Solo Trans (BST) yang belum lama ini telah diujicobakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, diakui masih minim peminat.

Pengoperasian BST yang belum dilengkapi dengan sarana dan prasarana, serta fasilitas BST yang memadai, diakui menjadi beberapa faktor penyebabnya. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Yosca Herman Sudrajad mengemukakan hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan evaluasi terkait pengoperasian BST.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pihaknya tidak menampik ada banyak kendala yang ditemui, baik teknis maupun nonteknis. “Sosialisasi tentang BST masih terus kami lakukan, menyusul rencana peluncuran secara resmi BST yang belum dapat terlaksana dalam waktu dekat ini karena masih ada beberapa kendala,” ungkap Yosca ketika ditemui wartawan di Kantor Dishub setempat, Selasa (21/9).

Terkait kelengkapan sarana, prasarana dan fasilitas BST tersebut, Yosca mentargetkan dapat memenuhinya dalam kurun waktu sebulan ke depan. Termasuk di antaranya adalah sistem smart card, sistem bus priority, dan fasilitas untuk kaum difabel. Senada dikemukakan Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas, Sri Baskoro  saat ditemui secara terpisah di Balaikota Solo, Senin (20/9). Diakui Baskoro, masih minimnya peminat BST diduga karena saat ini pengoperasian BST sendiri masih dalam tahap uji coba.

sry

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya