Soloraya
Jumat, 21 Oktober 2022 - 15:19 WIB

BST Solo Tak Lagi Gratis, Penumpang Minta Tambahan Feeder dan Perbaikan Halte

Gigih Windar Pratama  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bus Batik Solo Trans (BST) melintas di flyover Purwosari, Solo, Senin (11/10/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah penumpang setia bus Batik Solo Trans atau BST Solo mengaku tak mempermasalahkan jika harus membayar untuk naik alat transportasi umum tersebut. Tarif BST yang ditetapkan senilai Rp3.700 per penumpang dinilai masih wajar.

Namun, mereka meminta fasilitas bus itu ditingkatkan terutama kondisi halte agar diperbaiki. Selain itu, ada juga penumpang yang meminta agar jumlah angkutan feeder atau pengumpang BST ditambah.

Advertisement

Salah satu penumpang setia BST, Maria Septiana, yang menggunakan layanan bus BST untuk pulang pergi kerja dari di kawasan Mal Solo Square ke Jurug menggunakan Koridor 2, mengaku tidak keberatan dengan tarif yang akan diberlakukan. Menurutnya, tarif tersebut tidak begitu mahal.

“Kalau memang akhirnya harus ditarik biaya untuk naik bus BST, ya tidak masalah karena memang tidak begitu mahal. Tapi mungkin bisa dibuatkan semacam sistem mingguan atau bulanan untuk pembayarannya jadi tidak mahal dan bisa ada potongan harga,” ujarnya saat diwawancarai Solopos.com, Jumat (21/10/2022).

Advertisement

“Kalau memang akhirnya harus ditarik biaya untuk naik bus BST, ya tidak masalah karena memang tidak begitu mahal. Tapi mungkin bisa dibuatkan semacam sistem mingguan atau bulanan untuk pembayarannya jadi tidak mahal dan bisa ada potongan harga,” ujarnya saat diwawancarai Solopos.com, Jumat (21/10/2022).

Perempuan berusia 32 tahun ini juga berharap bus yang datang juga tepat waktu, sehingga pengguna lebih bisa mengukur waktu kedatangan bus BST. “Sama kalau bisa lebih tepat waktu jadi bisa mengukur kedatangan, karena kadang ya datangnya agak telat apalagi pas hujan deras kayak gini,” ulasnya.

Baca Juga: Surabaya Termahal, Tarif Bus BST Solo Terendah Kedua setelah Trans Jogja

Advertisement

Penambahan Halte

Namun, ia berharap ada sosialisasi dari pemerintah, sebab BST selama ini menggunakan sistem nontunai. “Masalah tarifnya tidak ada keberatan sebenarnya, cuma perlu sosialisasi mulainya kapan dan sistemnya kan nontunai, mungkin bisa disediakan bagi yang saldonya kurang seperti apa,” ucapnya.

Ia juga berharap adanya penambahan dan perbaikan halte di beberapa koridor. “Semoga juga ada beberapa shelter [halte] tambahan, sama kalau bisa halte diperbaiki terutama yang tidak ada penutup atapnya, kalau hujan apa panas jadi tidak nyaman,” urainya.

Baca Juga: Ingin Tarif Bus BST Gratis sampai Akhir Tahun, Pemkot Solo Bahas Skema Subsidi

Advertisement

Selain halte bus BST, ada juga masukan untuk menambah jangkauan feeder di Solo. Seperti diungkapkan Aulia Najma, yang meminta jangkauan feeder agar ditambah lebih luas.

“Kalau bisa jangkauan feeder BST bisa lebih luas lagi terutama yang ke arah Semanggi sama Gadingan, karena turun dari feeder-nya jauh,” keluhnya.

Seperti diketahui, pengguna bus BST Solo bakal dikenai tarif Rp3.700 untuk sekali naik mulai 31 Oktober 2022. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo menyebut pengenaan tarif itu sebenarnya adalah kebijakan yang sudah direncanakan sejak awal.

Advertisement

Baca Juga: Berbayar Mulai 31 Oktober, Tarif Naik Bus BST Solo Rp3.700 per Penumpang

Namun baru akhir bulan ini akan dilaksanakan. “Tarif Rp3.700 ini untuk sekali naik bagi para penumpang BST, pembayarannya nontunai dan segera diterapkan akhir bulan ini,” jelas Kepala Dishub Kota Solo, Taufiq Muhammad, saat diwawancarai Solopos.com, Kamis (20/10/2022).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif