SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Solopos)
Solopos.com, SOLO -- Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku masih mendapati data ganda pada penyaluran bantuan sosial tunai (BST) warga terdampak Covid-19 di sejumlah kelurahan, Jumat (15/5/2020).
Warga tersebut diketahui terdaftar sebagai salah satu penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Namun warga itu juga mendapatkan undangan untuk mencairkan BST dari pemerintah pusat.
“Temuan itu enggak hanya di satu kelurahan, tapi beberapa. Beruntung warga ini enggak mau menerima BST. Mereka menyerahkan undangan itu agar bisa dialihkan untuk warga lain yang belum mendapatkan bantuan apa pun,” ucap Rudy, panggilan akrab wali kota, kepada Solopos.com, Jumat.
Diminta Puan Salurkan Bantuan Masker, Gibran Cawali Solo: Semoga Ini Sinyal Baik
Diminta Puan Salurkan Bantuan Masker, Gibran Cawali Solo: Semoga Ini Sinyal Baik
Rudy yang ditemui di sela-sela pemantauan penyaluran BST warga terdampak Covid-19 di Kelurahan Mojosongo, Jebres, Solo, menyebut syarat penerima BST adalah mereka tidak terdaftar sebagai penerima bantuan sosial (bansos) lain dari pemerintah pusat.
Bansos pusat tersebut di antaranya Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Paket Sembako, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) lain, hingga Kartu Prakerja. Di samping itu, apabila mereka juga terdaftar sebagai penerima bansos sembako dari Pemkot Solo, mereka harus memilih salah satu.
Begal Kembali Beraksi di Plupuh Sragen, Korbannya Perempuan Muda Naik Motor Sendirian Malam Hari
Penyaluran BST untuk warga Solo yang terdampak Covid-19 pada Jumat itu untuk enam kelurahan, yakni Pajang, Banyuanyar, Timuran, Danukusuman, Sangkrah, dan Mojosongo. Sabtu (16/5/2020) dan seterusnya bergilir ke kelurahan lain.
"Penyaluran dilakukan PT Pos Indonesia. Kantor kelurahan hanya sebagai tempat penyaluran,” kata dia.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Solo, Tamso, mengatakan usulan penerima BST sebanyak 44.127 keluarga. Dari jumlah itu, sekitar 34.000 undangan penerima sudah didistribusikan.
Bisa Saling Menularkan, Covid-19 di Kucing Lebih Bahaya Karena Ini
“Data terus bertambah. Kamis baru cetak 23.000-an, kemudian Jumat sudah segitu. Usulan penerima berasal dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial [DTKS] pusat dan e-SIK [Sistem Informasi Kemiskinan secara elektronik] milik Pemkot,” ucap Tamso.