SOLOPOS.COM - Sejumlah pedagang di Beteng Trade Center (BTC) Solo mengeluarkan barang dagangan mereka setelah Pemkot memutuskan menutup pusat perbelanjaan itu karena ada kasus Covid-19, Kamis (16/7/2020) (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Para pedagang dan reseller Beteng Trace Center atau BTC Solo kebingungan mencari lokasi berjalan lantaran pasar tekstil itu tutup sepekan mulai Kamis (16/7/2020).

BTC Solo ditutup sementara sesuai instruksi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 karena ada salah satu karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Karyawan itu tertular virus corona dari klaster Tahu Kupat Purwosari.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pantauan Solopos.com, hingga Jumat (17/7/2020) masih ada sejumlah pedagang dibantu karyawan mereka yang mengambil barang dagangan di pasar tersebut. Mereka mengeluarkan barang-barang dari kios dan memasukkannya ke mobil boks.

43 Kasus Baru Covid-19 Kota Solo: 29 Dari Klaster Nakes RSUD Moewardi, 3 Dari Tahu Kupat

“Saya ambil barang sejak semalam [16/7] sampai siang ini. Tadi dikasih waktu sampai pukul 11.30 WIB, setelah itu ditutup [BTC],” kata salah satu pedagang, Nia Setyawati, saat ditemui wartawan, Jumat.

BTC Solo tutup mulai Kamis (16/7/2020) hingga Rabu (22/7/2020). Selama penutupan, Nia dan ratusan pedagang BTC harus mencari alternatif tempat lain untuk berjualan.

Pindah ke HTC

Perempuan asli Solo ini bercerita sebagian besar pemilik kios sudah mengalihkan tempat berjualannya ke Hartono Trade Center (HTC) Solo Baru, Sukoharjo. Sisanya adanya yang berjualan menggunakan mobil di sekitar BTC dan ada pula yang jualan dari rumah.

Dukung Gibran-Teguh di Pilkada Solo, PKB Siap Sumbang 15.000 Suara

Dari pantauan Solopos.com, para pedagang ini beberapa di antaranya ada yang membuka lapak lalu berjualan menggunakan mobil di depan Telkom atau halaman parkir utara Benteng Vastenburg utara.

Namun, ada pula pedagang yang melakukan transaksi secara cash on delivery (COD) dengan para reseller atau pelanggan di depan BTC Solo yang tutup sementara.

Nia memilih berjualan sementara dari rumah. Maka dari itu, ia dan karyawannya mengambil sebagian besar dagangannya untuk diangkut di gudang rumahnya. Rencananya perempuan berambut pendek itu akan melihat kondisi di HTC. Jika cocok, ia berniat berjualan di sana sementara waktu.

Sempat Setop Karena Corona, Pasar Pangan Murah Pemkab Sukoharjo Kembali Digeber

“Pas ada pengumuman Solo zona hitam itu, penjualan langsung turun drastis. Padahal sebelumnya sudah mulai naik kan sudah new normal. Setelah zona hitam Covid-19, jualan langsung anjlok 60%,” tuturnya.

Pusing dan Geram

Ia mencontohkan biasanya pada Senin ia bisa mengantongi omzet sekitar Rp10 juta, tapi pada awal pekan ini pemasukannya hanya Rp4 juta. Penjual celana jeans ini mengaku sudah memberi tahu pelanggannya perihal BTC Solo yang tutup sementara dan adanya pengalihan pengambilan barang melalui Whatsapp grup.

“Sambil jalan, saya pikir dulu enaknya bagaimana. Sementara kalau mau ambil dagangan di rumah dulu,” katanya.

Tambah 43 Kasus Baru, Positif Covid-19 Kota Solo Hampir Samai Sukoharjo

Pedagang lain, Kris, dibuat pusing dan geram dengan adanya keputusan mendadak soal penutupan BTC tersebut. Sebelumnya, penjual kain ini harus menelan pil pahit omzetnya merosot tajam saat Solo diklaim masuk zona hitam lantaran kasus pasien positif Covid-19 naik tajam.

“Kalau mau pembenahan mau diketatkan enggak apa-apa, ini agar semua selamat kok. Satpol PP di sini untuk ngawasi silakan, tapi jangan bikin hoaks prank seperti kemarin. Kami yang menderita,” keluhnya.

Menurutnya, BTC Solo tutup selama sepekan ini bakal berefek panjang. Ia mencontohkan saat awal adanya Covid-19, setidaknya dua bulan para pedagang dipaksa bertahan dengan segala cara karena sepinya pembeli.

Kantongi Rekomendasi Cawabup Dari PDIP, Sekda Sukoharjo Agus Santosa Ajukan Pensiun Dini

Kini persoalan baru muncul, BTC tempat mereka berjualan sehari-hari dipaksa tutup. Praktis, para pedagang dirugikan karena ketiadaan tempat berdagang.

Berjualan Secara COD

Kris membawa pulang sebagian besar kain dagangannya ke gudang rumahnya. Transaksi sementara bakal dilakukan secara COD sembari memikirkan bagaimana kiosnya tetap beroperasi.

Salah satu reseller, Ayu, mengaku masih tetap berjualan seperti biasa meski BTC Solo tutup, tapi intensitasnya agak berkurang. Hal ini karena tempatnya mengambil barang dagangan di BTC ada yang tutup.

Tekan Jumlah Nakes Positif Covid-19, Pasien Puskesmas Di Sukoharjo Dibatasi Maksimal 50%



“Saya jual stok yang masih ada dulu. Soalnya tempat saya ambil barang juga masih cari tempat baru, ada yang ke HTC, ada yang COD, macem-macem,” papar reseller baju muslim dan baju anak ini.

Sebenarnya, ia mendukung langkah pemerintah menutup sementara BTC agar tidak ada klaster baru Covid-19. Namun demikian, ia berharap pemerintah memiliki solusi agar para pedagang tetap bisa berjualan serta reseller juga bisa mengambil pesanannya.

“Kalau ada pesanan dan stok ada ya saya jalan. Barang-barang dari pedagang kan ya belum update dulu. Mereka sedang ribet cari tempat,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya